ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Suara kebahagiaan bergema di Desa Deah Raya, Aceh, menyusul kedatangan sekelompok mahasiswa dari Universitas Syiah Kuala yang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik 2024 dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat untuk Meningkatkan Kesejahteraan dengan Sistem Hidroponik.”
Program ini dipimpin oleh dua pakar pertanian terkemuka, Prof Dr Ir Agussabti MSi IPU dan Dr Ir Purwana Satriyo STP MT IPM, yang berkomitmen memberikan bimbingan terbaik dalam implementasi teknologi hidroponik berbasis Internet of Things (IoT).
Menurut Agussabti, hidroponik merupakan metode bercocok tanam tanpa tanah yang menggunakan air bernutrisi, kini diintegrasikan dengan teknologi IoT untuk memudahkan pemantauan real-time melalui perangkat seluler.
Desa Deah Raya dipilih karena potensinya yang besar dalam sektor pertanian serta tantangan dalam mengoptimalkan hasil produksi.
“Kami melihat potensi besar di Desa Deah Raya untuk menjadi contoh sukses penerapan teknologi hidroponik di pedesaan,” ujar Prof. Dr. Ir. Agussabti. Dengan dukungan teknologi ini, diharapkan warga desa dapat meningkatkan produksi tanaman, efisiensi waktu, dan mengurangi biaya operasional,” ujar Agussabti.
Mahasiswa dari berbagai fakultas di Universitas Syiah Kuala terlibat langsung dalam instalasi dan pengoperasian sistem hidroponik, serta memberikan pelatihan intensif kepada warga.
“Kami sangat berterima kasih atas kesempatan ini. Kami belajar banyak dan merasa lebih dekat dengan masyarakat,” kata Putro, mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Gigi.
Warga Desa Deah Raya merespons positif program ini.
“Awalnya kami ragu, tetapi setelah melihat hasilnya, kami sangat bersemangat,” ujar Abu, penjaga Makam Syiah Kuala. “Tanaman tumbuh lebih cepat dan sehat, dan kami bisa mengontrol semuanya tanpa harus menjaga setiap waktu. Ini sangat membantu.”
Rektor Universitas Syiah Kuala, Prof Dr Ir Marwan, memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini.
“KKN Tematik ini adalah wujud nyata dari komitmen universitas untuk mengabdikan ilmu pengetahuan dan teknologi demi kesejahteraan masyarakat,” ungkap Marwan.
Marwan berharap program ini dapat menjadi model bagi daerah lain dan mendorong penerapan teknologi pertanian modern secara lebih luas.
Dengan pelatihan berkelanjutan dan dukungan teknis, Universitas Syiah Kuala berharap Desa Deah Raya dapat menjadi pionir dalam pertanian modern di Aceh. Program ini juga diharapkan menginspirasi mahasiswa untuk terus berkontribusi kepada masyarakat melalui penerapan ilmu yang mereka pelajari.
“Kami percaya bahwa masa depan pertanian Indonesia adalah pertanian yang cerdas, efisien, dan berkelanjutan. Dan kami bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan ini,” pungkas Prof. Agussabti, yang juga merupakan Wakil Rektor bidang Akademik di Universitas Syiah Kuala. (*)
Kontributor: Yasar
Editor: Darmawan