ACEHSIANA.COM, Jantho – Gampong Lampanah Tunong merupakan salah satu desa di Kecamatan Indrapuri Kabupaten Aceh Besar. Letak desa yang dikelilingi puluhan hektar sawah menjadikan desa ini sebagai salah satu penghasil padi.
Desa yang terkenal sebagai sentra pengrajin anyaman bemban (bahasa Aceh: bilie) di Aceh Besar ini, umumnya bermata pencaharian sebagai petani dan pengrajin.
Memanfaatkan potensi yang dimiliki oleh desa, mahasiswa KKN Reguler Universitas Syiah Kuala Periode XXV tahun 2024 memperkenalkan teknik pembuatan Biochar yang berasal dari limbah padi (sekam).
Menurut PIC Program Pembuatan Biochar, Nurul Salbiyah, Biochar kaya akan kandungan karbon yang bermanfaat untuk tanaman.
Biochar dapat memperbaiki struktur tanah, memeningkatkan kemampuan dalam menyimpan air, dapat meningkatkan pH tanah, Dan dapat meningkatkan produktivitas pertanian dengan memperbaiki kualitas tanah.
Rencananya Biochar ini kami gunakan untuk budidaya tamanan pekarangan dan pelestarian tumbuhan bemban, ujar Ketua Kelompok, Fauzan Mukhsin.
Proses demonstrasi pembuatan Biochar ini dilakukan Sabtu, 20/07/2024 bertepatan kegiatan monev KKN yang dilakukan oleh DPL KKN.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Desa Lampanah Tunong yang sekaligus merupakan Koordinasi Lokasi (KOSI) KKN Kecamatan Indrapuri, Dr. Muhammad Yasar, S.TP., M.Sc menyambut baik kegiatan yang dilakukan para mahasiswanya.
Sebagai akademisi Fakultas Pertanian, Yasar juga mengintegrasikan program pengabdian masyarakatnya bersama Dr. Siti Hafsah, SP., M.Si dan Noratun Juliaviani, SP., M.Si dengan kegiatan mahasiswa KKN Reguler dibawah bimbingannya yaitu melestarikan tumbuhan bemban.
Menurut Yasar, masyarakat pengrajin anyaman bemban (bilie) telah mengeluhkan keterbatasan bahan baku sejak dua tahun terakhir akibat tidak seimbangnya laju perkembangan tumbuh alami bemban dengan pemanfaatannya sebagai konsekuensi dari demand yang semakin tinggi.
Oleh sebab itu pihaknya berusaha untuk melakukan proses domestikasi tumbuhan tersebut agar dapat memenuhi kebutuhan bahan baku yang berkelanjutan, ujar Yasar.
Selain itu sebelumnya mahasiswa KKN bernama Fathur Rizki Wildan juga berhasil memperkenalkan alat inovasi buatannya berupa alat pendeteksi Stunting berbasis arduino.
Dengan alat ciptaannya, Fathur bersama tim berhasil mengungkap tidak adanya anak usia PAUD/TK yang mengalami resiko Stunting di desa.
Mahasiswa yang menjadi peserta KKN di Gampong Lampanah Tunong Kecamatan Indrapuri terdiri dari:
1. Ana Nurjanah/ Fakultas Pertanian
2. Nurul Salbiyah/Fakultas Pertanian
3. Fathira Arifah/Fakultas Kedokteran
4. Nurzahri Betari/Fakultas Ekonomi
5. Fauzan Mukhsin/Fisip
6. Fathur Rizki Walidan/Fakultas Teknik. (*)
Editor: Darmawan