ACEHSIANA.COM, Lhokseumawe – Program Studi Teknik Mesin Universitas Malikussaleh menerima kunjungan istimewa dari lima mahasiswa internasional yang berasal dari berbagai universitas terkemuka di Eropa.
Kunjungan ini diselenggarakan di Laboratorium Teknik Mesin Fakultas Teknik, sebagai bagian dari program pertukaran akademik global.
Selama kunjungan, para mahasiswa internasional berkesempatan mempelajari sejumlah proyek inovatif yang sedang dikembangkan oleh tim mahasiswa teknik Universitas Malikussaleh, termasuk salah satu yang paling menonjol, yakni prototipe Platform Supply Vessel (PSV) berbahan serat alam.
Tim pengembang kapal PSV ini dikenal sebagai Tim Castalia, yang terdiri dari empat mahasiswa Prodi Teknik Mesin dan satu mahasiswa Prodi Teknik Material.
Inovasi yang mereka kembangkan berfokus pada teknologi transportasi ramah lingkungan dengan memanfaatkan bahan-bahan lokal berkelanjutan.
Salah satu keunggulan dari proyek ini adalah penggunaan serat bambu pada lambung kapal, yang dirancang ringan namun kokoh.
Selain itu, dek utama kapal dibuat dari material HDPE daur ulang, sementara dek atas memanfaatkan limbah ampas kopi, sebuah langkah inovatif yang bertujuan mengurangi limbah yang sulit terurai di lingkungan.
Lima mahasiswa internasional yang ikut serta dalam kunjungan ini memiliki latar belakang disiplin ilmu yang berbeda-beda, yang turut memperkaya perspektif selama kunjungan berlangsung.
Di antaranya adalah Frédérique Agnes Hoogland dari Universitas Windesheim, Belanda, yang mempelajari Manajemen Proyek dan Perubahan Global; Jørgen Prytz Fremnes dari Universitas Sains dan Teknologi Norwegia, yang mendalami inovasi biomarin; Raphaël Hauters dari Esme, Prancis, mahasiswa Teknik Elektro; serta Ariel Claude dan Patrick Chambaz, mahasiswa Teknik Informatika dari Ipitech, Prancis.
Kunjungan tersebut juga dihadiri oleh Yohana Renelaine Bilba, mahasiswa Teknik Elektro dari Universitas Insa Lyon, Prancis.
Para mahasiswa internasional ini menunjukkan antusiasme tinggi saat melihat inovasi kapal PSV yang dirancang mahasiswa Universitas Malikussaleh.
Kapal yang digerakkan oleh motor listrik ini diharapkan mampu menjadi solusi transportasi laut yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Penggunaan bahan komposit serat bambu dan material daur ulang seperti HDPE dan ampas kopi, semakin mempertegas komitmen Universitas Malikussaleh terhadap inovasi hijau dan teknologi berkelanjutan.
Frédérique Hoogland, salah satu mahasiswa tamu, mengungkapkan kekagumannya terhadap teknologi yang ditampilkan.
“Saya sangat terkesan dengan bagaimana tim di sini memanfaatkan bahan-bahan lokal dan merancang kapal ini dengan pendekatan yang berkelanjutan. Ini adalah contoh konkret bagaimana teknologi dapat berkontribusi pada masa depan yang lebih hijau,” ujarnya.
Sementara itu, Jørgen Prytz Fremnes menambahkan bahwa inovasi seperti ini dapat memiliki dampak jangka panjang yang sangat besar terhadap industri maritim.
“Menggabungkan teknologi biomarin dengan material ramah lingkungan seperti ini akan membuka jalan bagi transportasi laut yang lebih efisien dan berkelanjutan,” jelasnya.
Kunjungan ini juga mendapat apresiasi dari dosen dan staf Universitas Malikussaleh, yang merasa senang dengan minat mahasiswa internasional terhadap proyek inovatif mereka.
Kepala Laboratorium Teknik Mesin menyatakan bahwa kolaborasi internasional seperti ini sangat penting dalam mendukung perkembangan teknologi yang lebih global.
“Ini adalah bukti nyata bahwa ide-ide besar dapat berkembang melalui kolaborasi lintas batas, dan kita berharap kunjungan ini akan membuka peluang baru bagi kerja sama akademik internasional ke depannya,” ujarnya.
Selain itu, mahasiswa internasional tersebut juga mengapresiasi metode pembelajaran praktis yang diterapkan di Universitas Malikussaleh, yang menggabungkan teori dan praktik secara seimbang.
Raphaël Hauters menekankan pentingnya pendekatan ini dalam pendidikan teknik, “Pendekatan seperti ini memungkinkan mahasiswa untuk tidak hanya belajar dari buku teks, tetapi juga terlibat langsung dalam eksperimen dan pengembangan inovasi.”
Kunjungan lima mahasiswa internasional ini menjadi salah satu tonggak penting dalam memperkuat hubungan akademik global Universitas Malikussaleh dan membuka peluang kolaborasi di masa depan.
Dengan dukungan dari berbagai pihak, proyek-proyek seperti prototipe kapal PSV yang berbahan serat alam ini diharapkan dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif baik di tingkat lokal maupun internasional.
Kegiatan ini juga memperlihatkan komitmen Universitas Malikussaleh dalam mendukung inovasi berbasis keberlanjutan, serta semangat kreativitas yang ditunjukkan oleh mahasiswa-mahasiswanya.
Ini sekaligus menjadi langkah konkrit menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan, selaras dengan tujuan global dalam memajukan teknologi ramah lingkungan.
Universitas Malikussaleh terus berusaha meningkatkan kualitas pendidikan dan inovasi, sejalan dengan visi untuk menjadi pusat unggulan dalam penelitian dan pengembangan teknologi berkelanjutan, serta memperkuat kerja sama internasional melalui program-program pertukaran mahasiswa dan akademik. (*)
Editor: Darmawan