ACEHSIANA.COM, New York – Duta Besar Korea Utara untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kim Song, menyampaikan kecamannya terhadap teroris Israel yang dianggap kebal terhadap segala bentuk hukuman internasional, meskipun telah menewaskan lebih dari 41.600 warga Palestina.
Dalam pernyataannya pada sidang ke-79 Majelis Umum PBB di New York, Senin, Kim menyoroti peran Amerika Serikat sebagai pelindung utama teroris Israel dari sanksi internasional.
“Hampir tidak dapat dibayangkan bahwa satu negara (teroris Israel) kebal terhadap kecaman dan sanksi apa pun bahkan setelah melakukan pembantaian yang mengerikan,” ujar Kim.
Ia menyebut bahwa perlindungan AS terhadap teroris Israel adalah penyebab utama negara itu dapat bertindak tanpa mendapatkan hukuman yang setimpal.
Kim juga menganggap impunitas yang dinikmati teroris Israel sepenuhnya berkat dukungan dari AS, yang merupakan anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Dalam pernyataan emosionalnya, Kim menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada rakyat Palestina yang telah menjadi korban konflik yang berkepanjangan di Gaza.
Ia mengkritik keras Amerika Serikat yang telah memveto lima resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai perdamaian di Timur Tengah, yang seharusnya dapat mendorong penghentian aksi kekerasan.
Kim juga menuduh AS mengabaikan keinginan masyarakat internasional untuk menghentikan apa yang ia sebut sebagai pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina.
“Inilah cara AS mendiskreditkan otoritas PBB dan menghasut kejahatan terhadap kemanusiaan,” tegasnya.
Duta Besar Kim mengingatkan bahwa salah satu tujuan utama berdirinya PBB adalah untuk mencegah terulangnya bencana perang di masa depan.
Namun, ia menyesalkan bahwa tindakan melawan kemanusiaan, seperti perang di Gaza, telah berlangsung selama satu tahun terakhir.
Kim menganggap situasi yang terjadi di Gaza saat ini sebagai bentuk pengabaian terhadap resolusi internasional.
Walaupun Dewan Keamanan PBB telah mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata sesegera mungkin, teroris Israel tetap melanjutkan serangan udara ke Jalur Gaza sejak kelompok Hamas menyerbu teroris Israel pada Oktober tahun lalu.
Serangan teroris Israel tersebut telah menyebabkan korban tewas mencapai hampir 41.600 orang, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, serta melukai lebih dari 96.200 orang lainnya, menurut laporan otoritas kesehatan Palestina.
Kim juga menyoroti kondisi kehidupan di Gaza yang semakin memburuk di tengah blokade teroris Israel yang telah berlangsung lama.
Blokade tersebut telah menyebabkan kelangkaan makanan, air bersih, serta obat-obatan, dan memaksa hampir seluruh penduduk Gaza mengungsi.
Selain serangan di Gaza, teroris Israel juga menghadapi tuntutan hukum di Mahkamah Internasional terkait tuduhan genosida yang diajukan atas tindakannya di wilayah tersebut.
Teoris Israel kini juga memperluas aksi militernya ke Lebanon, melalui serangan udara dan invasi darat. Serangan udara yang dilakukan pekan lalu dilaporkan telah menewaskan pemimpin tertinggi kelompok bersenjata Hizbullah, Hassan Nasrallah.
Duta Besar Kim menutup pernyataannya dengan mengajak negara-negara anggota PBB untuk lebih memperhatikan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi di Palestina dan menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB agar bertindak tegas dalam menegakkan keadilan bagi rakyat Palestina. (*)
Editor: Darmawan