Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Komandan Santri Bela Negara Aceh Kritik Keras Aturan Lepas Jilbab untuk Paskibraka Perempuan

Komandan Santri Bela Negara Se Aceh Kecam Keras Kontes Waria yang Mengatasnamakan Aceh

ACEHSIANA.COM, Banda Aceh – Komandan Santri Bela Negara Se-Aceh (SBN Aceh), Tgk Misbar As Salmani, menyampaikan kritik keras terkait aturan yang mengharuskan anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) perempuan beragama Islam melepas jilbab saat prosesi pengukuhan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) pada Selasa (13/8).

Menurut Tgk Misbar, aturan tersebut tidak relevan dan perlu segera dikoreksi.

“Saya kira harus dikoreksi peraturan itu, peraturan lepas hijab itu tidak relevan dan tidak layak,” tegas Tgk Misbar dalam pernyataannya.

Tgk Misbar menekankan bahwa kebebasan beragama adalah hak mutlak yang harus dihormati oleh semua pihak. Ia menegaskan bahwa penggunaan jilbab sama sekali tidak mengurangi estetika dan kekompakan para anggota Paskibraka dalam menjalankan tugas mereka.

“Penggunaan jilbab bukan halangan untuk berkreasi dan berprestasi bagi anak-anak bangsa,” ujarnya.

Lebih lanjut, Tgk Misbar mengungkapkan rasa geramnya terhadap aturan tersebut, terutama karena di antara anggota Paskibraka terdapat perwakilan dari Aceh, yang sejak kecil terbiasa dan diwajibkan untuk mengenakan jilbab.

Bagi masyarakat Aceh, jilbab merupakan bagian penting dari identitas dan keyakinan agama yang harus dihormati.

“Kami sangat geram atas aturan yang mungkin sudah dibuat-buat seenaknya saja. Apalagi di situ ada juga dari pihak Aceh yang sejak kecil selalu berjilbab dan menjadi hal wajib bagi kami di Aceh,” kata Tgk Misbar.

Sebelumnya, aturan yang mewajibkan Paskibraka perempuan melepas jilbab pada saat pengukuhan telah memicu polemik di kalangan masyarakat.

Sejumlah foto yang beredar di media sosial menunjukkan tidak ada satupun anggota Paskibraka perempuan yang mengenakan jilbab saat pengukuhan, meskipun dalam kesehariannya mereka mengenakan jilbab.

“Baru kemarin kami kaget di 2024 ini pada saat pengukuhan baru kelihatan, mungkin teman-teman media juga pernah melihat di YouTube atau di media, tidak ada satupun Paskibraka putri yang mengenakan jilbab,” ungkap Irwan, salah seorang yang mengikuti perkembangan isu ini, kepada wartawan pada Rabu (14/8).

Tgk Misbar mengingatkan pemerintah untuk tidak membuat aturan secara sembarangan yang dapat mengabaikan nilai-nilai toleransi beragama yang selama ini dijunjung tinggi di Indonesia.

Menurutnya, jilbab adalah kewajiban bagi umat Islam dan harus dihormati sebagai bagian dari kebebasan beragama.

“Wahai Pemerintah, jangan sesuka kalian membuat aturan. Kita tahu bahwa kita di Indonesia ini menjunjung tinggi toleransi beragama dan saling menghargai agama lain. Yang kami sayangkan dalam anggota Paskibraka itu ada umat Islam yang mungkin jilbab adalah kewajiban bagi mereka,” tutupnya. (*)

Editor: Darmawan