Acehsiana.com – Sabang – Hujan deras mengguyur kota sabang. Sabtu Subuh 5/12/2020 para rombongan Dinas Pendidikan Aceh bergesas menuju kampus SMA Al Mujadid. Dalam hitungan menit para santri sudah memenuhi musalla yang berukuran 20 x 35 meter sudah terisi empat ratus lebih ditambah dengan Kadisdik Aceh dan para Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdin) se-Aceh.
Knowledge is Power menjadi tema taushiah yang disampaikan oleh Ustad Fajran Zain. Dunia membutuhkan manusia yang berilmu untuk menjadi penyangga bagi peradaban manusia. Memiliki pengetahuan adalah kata kunci dan tak kalah penting adalah mengetahui shirah kehidupan Nabi Muhammad SAW sebagai sosok panutan dalam kehidupan
Ustad Fajran mengajak siswa mengikuti jejak Nabiyyuna Muhammad SAW dengan mempelajari sejarah hidupnya. Lalu mengajak para siswa untuk membangun cita-cita setinggi-tingginya, salah satunya melalui penguasaan bahasa Asing. Dengan skill bahasa ini, para santri akan mudah dalam melanjutkan pendidikan dimanapun, termasuk keluar negeri. Alhamdulillah, kehidupan di pondok seperti di SMA Al–Mujaddid, telah menyediakan peluang besar untuk mempelajari bahasa-bahasa asing. Ustad Fajran mendorong santri untuk tidak menyia-nyiakan waktu selama berada di pondok dan ini akan menjadi jalan pembuka untuk mengkaji ilmu ke belahan dunia manapun, pinta alumni Ball State University, Amerika Serikat ini
Di akhir taushiah, Ustad Fajran menyempatkan berbagi informasi tentang program Top-10 University yang saat ini merupakan salah satu program inovatif dan andalan dari Dinas Pendidikan Aceh. Seluruh siswa SMA Al Mujadid merasa tertantang untuk bisa mengambil bagian dari peluang ini dan bisa menikmati bangku perkuliahan di salah satu dari sepuluh universitas terbaik Indonesia. Karena itu para siswa didorong untuk segera mempersiapkan diri sejak dini.
Pada bagian akhir kegiatan, Bapak Kepala Dinas berkenan membaca jawaban kuis yang disampaikan oleh para siswa. Dalam acara silaturahmi tadi malam Bapak Kepala Dinas telah menitipkan satu pertanyaan yang perlu dijawab secara kreatif. Pertanyaan itu berbunyi “Jangan malu bila kamu tidak dikenal orang, tetapi…” Terdapat 20-an jawaban yang masuk. Semua jawaban dibacakan di depan para jamaah, dan 4 jawaban terbaik mendapatkan cindera mata dari Bapak Kadis.
Kontributor sabang : Hamid