ACEHSIANA.COM, Bireuen – Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA Kabupaten Bireuen, Hamdani SPd MPd menegaskan bahwa Asesmen Nasional (AN) bukan pengganti Ujian Nasional (UN). Hal itu ditegaskan Hamdani saat menjadi narasumber sosialisasi AN bagi kepala SMA se-Kabupaten Bireuen pada Senin (16/11) di SMAN 1 Bireuen.
Menurut Hamdani yang juga ketua Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kabupaten Bireuen itu, AN diselenggarakan bukan untuk mengukur kompetensi siswa. Akan tetapi, tambah Hamdani, untuk mengevaluasi kinerja satuan pendidikan sehingga diperoleh informasi guna perbaikan kualitas layanan.
“Tidak semua siswa diikutkan dalam AN. Jenjang SD hanya 30 siswa sementara jenjang SMP dan SMA/SMK hanya 45 siswa yang dipilih secara acak,” ujar Hamdani.
Dikatakan Kepala SMAN 1 Bireuen itu, semua guru dan kepala sekolah diwajibkan ikut AN. Meskipun demikian, lanjut Hamdani, guru dan kepala sekolah hanya mengikuti survei lingkungan belajar saja.
“Siswa harus mengikuti ketiga AN yaitu, Asesmen Kompetensi Minimal (AKM), Survei Karakter, dan Survei Lingkungan Belajar. AN tidak menentukan kelulusan,” terang Hamdani.
Lebih lanjut Hamdani menambahkan bahwa bahwa pelaksanaan AN bagi kelas VIII dan XI adalah akhir Maret 2021, sementara kelas V pada akhir Agustus 2021. AN akan berlangsung selama 2 (dua) hari.
Kepala Subbagian Tata Usaha (Kasubbag TU) Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bireuen, Drs Jamaluddin dalam sambutannya mengharapkan agar dengan adanya AN maka mutu satuan pendidikan di Bireuen lebih baik lagi. Jamaluddin juga meminta setiap kepala sekolah untuk mempersiapkan diri terlebih dahulu sebelum AN dilaksanakan. (*)
Editor: Darmawan