ACEHSIANA.COM, Jakarta – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) mengapresiasi tingginya animo sekolah menerapkan Kurikulum Merdeka. Apresiasi tersebut disampaikan Dirjen GTK, Iwan Syahril pada Rabu (20/4) di Jakarta.
Menurut Iwan, hingga Rabu (20/4), tercatat sebanyak 62.955 satuan pendidikan sudah mendaftar sebagai peserta dalam implementasi Kurikulum Merdeka.
Iwan mengapresiasi langkah-langkah pendampingan Implementasi Kurikulum Merdeka dalam bentuk seri webinar.
“Langkah ini dapat memperkaya pengetahuan dan menyamakan visi bersama dalam mewujudkan transformasi pendidikan di Indonesia. Kurikulum Merdeka merupakan kebijakan Kemendikbudristek dalam mengatasi krisis pembelajaran yang diperparah adanya pandemi Covid-19,” ujar Iwan.
Dikatakan Iwan bahwa krisis pembelajaran meningkatkan kesenjangan pembelajaran antarwilayah dan antarkelompok sosial ekonomi serta mengakibatkan hilangnya pembelajaran (learning loss).
“Untuk menjawab krisis pembelajaran tersebut, Kemendikbudristek meluncurkan Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar pada Jumat, 11 Februari 2022 lalu. Arah kebijakan Kurikulum Merdeka lebih fokus pada materi yang esensial, struktur kurikulum yang lebih fleksibel, dan memberikan keleluasan bagi guru untuk menggunakan berbagai perangkat ajar sesuai kebutuhan dan karakteristik peserta didik,” sebut Iwan.
Iwan menuturkan bahwa penyelenggaraan Seri Webinar Implementasi Kurikulum Merdeka dan Platform Merdeka Mengajar diharapkan dapat memberikan dukungan bagi para guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah untuk memperoleh pemahaman terkait Kurikulum Merdeka secara menyeluruh.
“Ini merupakan salah satu upaya untuk saling belajar dan berbagi antarsesama guru dan pendidik yang sejatinya harus tumbuh menjalar di dalam diri guru masing-masing, tumbuh untuk menjadi seorang pembelajar sepanjang hayat sehingga mampu memberikan layanan pembelajaran yang optimal bagi peserta didik,” tutur Iwan.
Sementara itu, Direktur Guru Pendidikan Dasar, Rachmadi Widdiharto mengungkapkan bahwa seri webinar tersebut dapat menjadi wahana berbagi praktik baik bagi kepala sekolah dan guru-guru yang telah melaksanakan atau mengimplementasikan kurikulum merdeka di sekolah penggerak. Sehingga bagi sekolah yang belum mengimplementasikan Kurikulum Merdeka bisa mendapatkan gambaran yang nyata bagaimana penerapan kurikulum merdeka di sekolah.
“Webinar ini sebagai langkah untuk mengajak dan mendorong kepala sekolah dan guru di satuan pendidikan dalam memanfaatkan Platform Merdeka Mengajar. Platform tersebut menjadi media pembelajaran yang akan “mendampingi” pendidik dan tenaga kependidikan dalam menerapkan Kurikulum Merdeka,” kata Rachmadi. (*)
Editor: Darmawan