ACEHSIANA.COM. BANDA ACEH – Apam merupakan salah satu kuliner khas Aceh sering kita nikmati saat jelang bulan Rajab, namun makanan warisan indatu ini setiap hari bisa kita dalati di Kota Banda Aceh.
Kasman, pria asal Pidie ini setiap hari menjual Apam di Jalan Nyak Makam depan Kantor Dinas Pertanian dan Perkebunan Provinsi Aceh kawasan Lampineung, Banda Aceh.
Kepada media ini, Sabtu (17/2/2024) Kasman menceritakan, dirinya telah menjual Apam di Banda Aceh sudah lima tahun lamanya, selain Apam ada juga Putu.
“Ini peluang dalam mengais rejeki untuk menghidupi anak dan istri saya dengan menjual Apam. Karena hanya sedikit sekali pedagang makanan yang menjajakan Apam di Banda Aceh,” ujarnya.
Kasman meyebutkan, harga satu porsi terdiri dari satu Apam yang sudah di campur buah nangka, pisang dan tentunya memakai kuah santan dihargai Rp.5.000.
“Alhamdulillah pembelinya setiap hari ramai dari semua lapisan masyarakat. Apam ini dimasak langsung di sini dengan wajan yang sudah tersedia di gerobak,” ungkapnya.
Ditambahkannya, ia menjual Apam sejak pagi hari hingga Apam terjual habis, barulah pulang ke rumah di Gampong Lamlagang.
“Sering masyarakat memesan Apam untuk acara kenduri atau acara lainnya. Bagi pemesan bisa menghubungi di nomor telp/WA 0852, 7711 9733/0853 6115 0271,” ucap Kasman.
Sementara itu salah seorang pembeli, Dr Iskandar Abdul Samad saat ditemui media ini mengatakan, ia mengaku baru tau dan pertama kali mencicipi Apam di kawasan Lampineung ini.
“Saya menikmati Apam yang legit ini apalagi campurannya ada nangka, pisang dan kuah santan. Terasa nikmatnya lagi disampingnya ada yang jual kelapa muda dan air tebu,” kata Ketua Program Magister Bahasa Inggris FKIP USK ini.
Ia menuturkan, kuliner Apam ini harganya sangat murah namun memiliki cita rasa yang sangat enak di lidah. Kita bisa bersantai sambil menikmati manisnya kelapa muda dan air tebu.
“Kuliner warisan indatu seperti Apam, harus kita jaga dan lestarikan serta memperkenalkan kepada wisatawan baik lokal maupun manca negara sebagai makanan kearifan lokal,” pungkas Iskandar.(*)