ACEHSIANA.COM, Lhokseumawe – Polri akan selalu mengedepankan tindakan preventif dalam kegiatan pengamanan aksi penyampaian pendapat di muka umum. Demikian penegasan Kepala Kepolisian Resort (Kapolres) Kota Lhokseumawe, AKBP Ari Lasta Irawan S.Ik dalam amanat tertulis yang dibacakan oleh Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Muara Satu, Ipda Winarto SH saat menjadi Pembina upacara Senin (14/10) di SMA Negeri 7 Lhokseumawe.
Menurut Kapolres, tindakan preventif dilakukan pihaknya agar tidak terjadi hal-hal yang dapat mengganggu kondusifnya keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) baik peserta aksi maupun masyarakat. Lebih lanjut dijelaskan bahwa pelajar tidak boleh ikut unjuk rasa karena pelajar masih di bawah umurdan dilindungi oleh Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014. Dalam Undang-Undang tersebut pada Pasal 1 disebutkan bahwa anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun termasuk anak yang masih dalam kandungan.
“Pasal 15 dijelaskan bahwa anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari, pertama, penyalahgunaan dalam kegiatan politik, kedua, pelibatan dalam sengketa bersenjata, ketiga, pelibatan dalam kerusuhan sosial, keempat, pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan, dan kelima, pelibatan dalam peperangan” jelas Kapolres melalui Winarto.
Kapolres juga menekankan tentang kekhawatirannya terhadap pengguna narkoba yang semakin meraja lela di kalangan remaja dan pelajar. Ari Lasta Irawan menegaskan bahwa pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah-sekolah sangat mendesak untuk dilakukan karena disekolah generasi bangsa dan agama berada.
“Masa depan bangsa dan agama terletak pada pundak para pemuda dan kita tidak boleh membiarkan generasi kita dirusak oleh narkoba dan hal-hal buruk lainnya. Terlebih lagi di Aceh saat ini jumlah pengguna narkoba sangat besar akibat lemahnya penegakan hukum, lemahnya kontrol sosial, dan lemahnya pemahaman kita tentang akibat buruk yang ditimbulkan oleh narkoba” kata Winarto saat mengakhiri amanat Kapolres.
Editor: Darmawan
