ACEHSIANA.COM, Jakarta – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim pada Jumat (24/1) mengeluarkan kebijakan kampus merdeka sebagai bagian dari konsep merdeka belajar. Guna menyukseskan konsep kampus merdeka, Nadiem minta Perguruan Tinggi (PT) untuk menggandeng banyak pihak.
Menurut Nadiem, PT sangat berkontribusi terhadap pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Alasannya, kata Nadiem, para lulusan S1 pada dasarnya akan langsung menghadapi tantangan di dunia kerja.
“Oleh karena itu maka kita harus meningkatkan kualitas lulusan sarjana kita. Perguruan Tinggi kita harapkan agar lebih cepat melakukan inovasi dibandingkan jalur pendidikan lain,” harap Nadiem.
Lebih lanjut Nadiem menegaskan bahwa PT harus adaptif dan berubah dengan cepat sehingga mampu menyesuaikan diri dengan kebutuhan dunia kerja.
Guna mempercepat inovasi PT, Mendikbud meminta agar terjalinnya kolaborasi antara PT dengan berbagai pihak di luar kampus dalam membuka program studi (prodi) baru sesuai kebutuhan dunia kerja.
“Perguruan Tinggi yang terakreditasi A dan B dapat mengajukan pembukaan prodi baru kalau terjalin kerjasama dengan berbagai pihak. Perguruan Tinggi ini tidak perlu lagi melalui perizinan pembukaan prodi di Kemdikbud jika sudah mampu melakukan kerjasama sebagaimana dimaksud,” ujar Nadiem.
Nadiem menambahkan bahwa PT dapat melakukan kerjasama dengan berbagai pihak diantaranya dengan perusahaan kelas dunia, organisasi nirlaba, institusi multilateral, dana tau universitas top 100 ranking QS.
Mendikbud Nadiem menggaris bawahi bahwa prodi baru yang diusulkan bukan bidang kesehatan. Misalnya, terang Nadiem, pendidikan kedokteran, farmasi, kebidanan, kesehatan masyarakat, maupun prodi kesehatan lainnya.
“Kebijakan ini sebagai langkah untuk melakukan link and match keilmuan mahasiswa dengan kebutuhan industri. Dengan demikian lulusan S1 kita dapat bersaing di kancah dunia,” tutup Nadiem. (*)
Editor: Darmawan