ACEHSIANA.COM, Banda Aceh-Bulan Juni 2020, Aceh akan dilintasi gerhana matahari parsial dan gerhana bulan penumbra. Meskipun demikian, masyarakat diminta untuk tidak mengkaitkan fenomena Astronomi tersebut dengan pandemi Covid-19.
Permintaan tersebut disampaikan Ahli Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra pada Rabu (3/6). Menurut Alfirdaus, gerhana bulan penumbra bakal melintasi Aceh pada Sabtu 6 Juni mendatang. Gerhana tersebut, kata Alfirdaus, mulai terlihat pada pukul 00.45 WIB dan mencapai puncaknya pada pukul 02.24 WIB. Gerhana tersebut akan berakhir pada pukul 04.04 WIB.
“Gerhana bulan tidak dapat dilihat dengan mata telanjang, hanya dapat dipantau dengan teleskop astronomi,” ujar Alfirdaus.
Dikatakan Alfirdaus bahwa wilayah Aceh juga bakal terjadi gerhana matahari parsial pada Minggu 21 Juni mendatang. Gerhana terjadi mulai pukul 13.18.09 WIB, kemudian puncak parsial pada pukul 14.35.21 WIB, dan akhir gerhana parsial terjadi pukul 15.42.21 WIB.
Gerhana matahari ini dapat dilihat masyarakat dengan menggunakan kacamata filter ND5, kacamata gerhana dan kaca film. Bagi warga yang ingin melihat fenomena tersebut, dapat menyaksikan di live streaming yang disiarkan Kemenag Aceh.
“Untuk wilayah Indonesia akan terjadi gerhana matahari parsial atau gerhana matahari sebagian, tetapi untuk wilayah Afrika bagian utara, Asia Barat dan Asia Tengah akan dilewati oleh gerhana matahari cincin seperti yang pernah terjadi di pulau Simeulue 26 Desember tahun lalu,” ungkap Alfirdaus.
Menurutnya, Kanwil Kemenag Aceh akan melakukan pengamatan gerhana bulan dan matahari parsial di halaman Kanwil. Pengamatan dilakukan secara tertutup, serta tetap menjalankan protokol kesehatan.
Sementara itu, Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Aceh, Hamdan, berharap masyarakat dapat mengambil hikmah dari peristiwa ini serta melaksanakan salat gerhana dan memperbanyak zikir. Dia meminta masyarakat tidak mengaitkan fenomena alam tersebut dengan hal-hal berbau mistis, musibah ataupun pandemi Corona.
“Karena gerhana merupakan fenomena alam untuk menegaskan keagungan dan kebesaran Allah. Perbanyak istighfar, takbir, sedekah, salat gerhana dan bentuk-bentuk ketaatan lainnya dalam rangka mengagungkan kebesaran Allah,” pungkas Hamdan. (*)