ACEHSIANA.COM, Jakarta – Teka-teki siapa Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) akhirnya terjawab. Presiden Joko Widodo menunjuk pendiri Go-Jek, Nadiem Anwar Makarim untuk mengelola pendidikan Indonesia. Penunjukan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud diumumkan Jokowi di Istana Negara pada Rabu (23/10).
“Kita akan membuat terobosan yang signifikan dalam pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang siap kerja dan me-link dan match pendidikan dan industri nanti di wilayah mas Nadiem Makarim,” jelas Jokowi saat memperkenalkan Nadiem Makarim sebagai Mendikbud.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Nadiem Makarim mengundurkan diri dari Go-Jek usai dipanggil Jokowi ke Istana Negara pada Senin (21/10). Ia digadang-gadang akan mengisi pos Kemdikbud atau Kementerian Ekonomi Digital. Akhirnya Jokowi menunjuk Nadiem sebagai Mendikbud menggantikan Muhadjir Effendi pada Rabu (23/10). Anak muda 35 tahun itu akan memimpin Kemdikbud lima tahun mendatang. Berikut profil Mendikbud Nadiem Makarim.
Nadiem lahir pada tanggal 4 Juli 1984. Nama lengkapnya adalah Nadiem Anwar Makarim. Nadiem merupakan anak Nono Anwar Makarim dan Atika Algadri. Ayahnya keturunan Minang-Arab yang merupakan aktivis dan pengacara terkemuka.
Nadiem Makarim merupakan pendiri sekaligus CEO Go-Jek. Go-Jek merupakan perusahaan transportasi berbasis aplikasi. Perusahaan ini beroperasi di Indonesia dan sejumlah negara Asia Tenggara seperti Singapura, Vietnam, dan Thailand.
Nadiem mengawali pendidikan dasar di Jakarta. SMA juga di Jakarta tetapi menamtkannya di Singapura. Ia merupakan lulusan Brown University, USA Jurusan Hubungan Internasional. Gelar Master of Bussiness Administration diraihnya di Harvard Bussiness School.
Karirnya dimulai pada tahun 2006 sebagai konsultan manajemen di McKinsey & Company. Setelah menamatkan kuliah Magister, ia mendirikan Zalora Indonesia. Pasca keluar dari Zalora, ia sempat menjabat sebagai Chief Innovation Officer (CIO) Kartuku.
Nadiem mendirikan perusahaan transportasi berbasis aplikasi Go-Jek pada tahun 2010. Go-Jek saat ini merupakan perusahaan rintisan terbesar di Indonesia. Go-Jek kini merupakan salah satu dari 19 decacorn di dunia dengan valuasi mencapai USD 10 miliar. Awalnya didirikan sebagai call centre. Saat ini Go-Jek menyediakan lebih dari 20 layanan, mulai transportasi, pengantar makanan, kebutuhan sehari-hari, pijat, bersih-bersih rumah, logistik, bahkan sampai dengan platform pembayaran digital yaotu GoPay. Hal ini menjadikan Nadiem masuk dalam 150 orang terkaya di Indonesia versi Majalah Globe Asia dengan taksiran kekayaan mencapai US$ 100 juta.