ACEHSIANA.COM, Jakarta – Ikatan Guru Indonesia (IGI) mengusulkan agar tahun pelajaran baru digeser ke bulan Januari 2021. Jika pemerintah sepakat menggeser tahun pelajaran baru ke Januari 2021, maka IGI meminta pemerintah agar menjamin beberapa hal. Hal tersebut sebagaimana rilis yang dikirim Ketua umum IGI kepada acehsiana.com.
Menurut Ketua umum IGI, Muhammad Ramli Rahim, terdapat beberapa hal yang harus dijamin pemerintah. Pertama, kata Ramli, pemerintah harus menjamin semua guru baik PNS maupun non PNS, baik guru di sekolah negeri maupun guru di sekolah swasta tetap mendapatkan pendapatan yang layak paling tidak untuk kebutuhan dasar mereka.
“Ukuran kinerja guru
dapat dinilai dari upaya mereka meningkatkan kompetensi gurunya dalam
menghadapi pembelajaran jarak jauh (PJJ) ataupun pembelajaran tatap muka selama
masa 6 bulan ini,” ujar Ramli.
Alasan kedua, lanjut Ramli, pemerintah harus tetap memberikan biaya operasional
dasar sekolah paling tidak untuk menjaga sekolah itu tetap bersih dan terjaga
dengan baik.
“Hal ini dibutuhkan
terutama oleh sekolah-sekolah swasta meskipun PJJ yang dilaksanakan karena
banyak orangtua yang enggan membayar uang sekolah di sekolah swasta akibat anak
mereka tidak datang ke sekolah,” ungkap Ramli.
Alasan ketiga, kata ketum IGI tersebut, pemerintah harus memastikan bahwa
seluruh guru ikut serta dalam mempersiapkan diri mereka meningkatkan kompetensi
menghadapi apapun kondisi yang terjadi di bulan Januari nanti.
“Pemerintah, jika memang tidak mampu menyelenggarakan kegiatan sebagai upaya
peningkatan kompetensi guru maka IGI bersedia menjalankan itu tanpa harus
diberikan anggaran dengan syarat Kemdikbud memberikan tanggung jawab itu secara
resmi Kepada IGI,” tegas Ramli.
Ramli menegaskan bahwa jika ternyata pandemi Covid-19 berakhir di bulan Januari
atau sebelum bulan Januari maka proses pembelajaran akan berjalan dengan sangat
baik pada bulan Januari baik tatap muka ataupun blended (campuran) antara tatap
muka dengan pembelajaran online.
“Jika kemudian pada bulan Januari ternyata Covid-19 belum tuntas maka guru-guru kita di seluruh Indonesia sudah siap menyelenggarakan PJJ secara maksimal, PJJ yang berkualitas dan menyenangkan,” tutup Ramli.(*)
Editor: Darmawan