ACEHSIANA.COM, Jakarta – Teknologi kecerdasan buatan (AI) kini menjadi ‘harta karun’ baru di sektor teknologi.
Perusahaan-perusahaan dunia berlomba-lomba mengucurkan investasi besar untuk membangun infrastruktur data center yang menjadi tulang punggung inovasi AI.
Citigroup memperkirakan total belanja infrastruktur AI global akan menembus US$2,8 triliun atau setara Rp46.000 triliun dalam beberapa tahun ke depan.
Lonjakan ini mendorong berbagai industri pendukung seperti chip, robotik, hingga konstruksi data center berkembang pesat.
Menurut data Crunchbase, pendanaan modal ventura global naik 38% secara tahunan pada kuartal III (Q3) 2025 menjadi US$97 miliar (Rp1.608 triliun).
Angka ini lebih tinggi dibandingkan Q2 2025 sebesar US$92 miliar (Rp1.525 triliun). Dari jumlah tersebut, sekitar 46% mengalir ke perusahaan AI, dengan hampir sepertiganya atau 29% khusus untuk Anthropic.
Sepanjang Q3 2025, tiga pendanaan terbesar diraih oleh Anthropic (US$13 miliar), xAI (US$5,3 miliar), dan Mistral AI (US$2 miliar).
Popularitas perusahaan AI ini bahkan telah menggemparkan Wall Street, mendorong indeks saham utama AS ke level tertinggi baru.
Tak ketinggalan, OpenAI—pencipta layanan ChatGPT—dilaporkan menjadi perusahaan privat paling bernilai di dunia, dengan valuasi menembus US$500 miliar pada awal Oktober 2025.
Pendanaan untuk perusahaan berbasis AS mendominasi, dengan total US$60 miliar modal ventura masuk ke sektor AI di negeri itu.
Selain AI, sektor hardware yang terkait dengan adopsi AI seperti semikonduktor, robotik, komputasi kuantum, dan infrastruktur data, mengumpulkan pendanaan US$16,2 miliar.
Adapun sektor kesehatan dan bioteknologi menjadi penerima pendanaan terbesar ketiga, yakni mencapai US$15,8 miliar pada kuartal tersebut.
Lonjakan investasi ini menegaskan posisi AI sebagai penggerak utama ekonomi digital global, dengan daya tarik yang terus memikat investor di seluruh dunia. (*)
Editor: Darmawan