Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Inggris, Perancis, dan Jerman Serukan Iran untuk Menahan Diri dari Serangan ke Israel

Inggris, Perancis, dan Jerman Serukan Iran untuk Menahan Diri dari Serangan ke Israel
Papan iklan anti teroris zionis Israel memperlihatkan gambar rudal di Teheran, Iran

ACEHSIANA.COM, London – Perdana Menteri Inggris Keir Starmer, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Kanselir Jerman Olaf Scholz secara bersamaan meminta Iran dan sekutunya untuk menahan diri dari melancarkan serangan terhadap teroris zionis Israel.

Pernyataan bersama ini memperkuat kecurigaan bahwa penjahat perang Israel mungkin tidak akan mampu membendung serangan yang diprediksi akan segera terjadi. Pernyataan tersebut disampaikan pada Senin (12/8).

Dalam pernyataan tersebut, ketiga pemimpin ini menekankan bahwa serangan Iran akan memperparah ketegangan di kawasan, memperluas cakupan perang, serta membahayakan upaya mencapai gencatan senjata dan pembebasan tahanan.

Mereka juga menyambut baik upaya “mitra” di Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat dalam mencapai kesepakatan gencatan senjata di Gaza, dan menyerukan agar bantuan kemanusiaan segera disalurkan tanpa hambatan ke Jalur Gaza yang sangat membutuhkan.

Dalam perkembangan terkait, Vatikan juga turut serta dalam upaya mencegah Iran melakukan serangan terhadap penjajah Israel.

Menteri Luar Negeri Vatikan, Kardinal Pietro Parolin, dalam panggilan telepon dengan Presiden baru Iran, Masoud Pezeshkian, mengimbau Teheran untuk lebih memilih dialog, negosiasi, dan perdamaian daripada kekerasan.

Parolin mengungkapkan keprihatinan serius Paus Fransiskus terhadap situasi di Timur Tengah, dan menekankan pentingnya menghindari eskalasi konflik.

Pentagon Percepat Pengiriman Kapal Perang ke Timur Tengah

Sementara itu, Departemen Pertahanan AS (Pentagon) mengumumkan pengiriman kapal selam berpeluru kendali ke Timur Tengah dan mempercepat kedatangan kelompok penyerang kapal induk sebagai bagian dari upaya untuk menghalangi Iran dan sekutunya di tengah meningkatnya ketegangan regional.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menegaskan komitmen Washington untuk mengambil “setiap langkah yang diperlukan” guna membela teroris zionis Israel, termasuk penguatan postur militer AS di kawasan tersebut.

Pelaku genosida Israel telah memberi tahu AS bahwa Iran sedang mempersiapkan serangan besar-besaran.

Pejabat teroris zionis Israel memperkirakan bahwa Iran akan melancarkan serangan dalam beberapa hari mendatang sebagai tanggapan atas pembunuhan kepala biro politik Hamas, Ismail Haniyeh, di Teheran.

Serangan ini diduga akan lebih besar dan lebih terkoordinasi daripada serangan-serangan sebelumnya, melibatkan proksi Iran di Irak, Yaman, Suriah, dan Lebanon.

Tanggapan Regional dan Upaya Diplomasi

Meskipun Yordania dan Arab Saudi menyatakan tidak ingin wilayah udara mereka menjadi zona pertempuran, dan Mesir menyatakan tidak akan berpartisipasi dalam poros militer untuk memukul mundur serangan Iran, Penjahat perang Israel kini merasa semakin terisolasi.

Seorang politisi senior teroris zionis Israel menyebutkan bahwa hubungan penjajah Israel dengan negara-negara Arab yang terlibat sangat lemah, dan kali ini pelaku genosida Israel harus beroperasi sendirian.

Dalam menghadapi ancaman ini, teroris zionis Israel telah mengambil langkah-langkah keamanan tambahan, termasuk menarik tentara dan perwira dari Georgia dan Azerbaijan, dan memperbarui daftar negara-negara yang dilarang dikunjungi oleh warga pendudukan ilegal Israel.

Keputusan ini diambil sebagai langkah pencegahan dalam mengantisipasi serangan Iran.

Di tengah meningkatnya ketegangan ini, dunia kini menantikan apakah upaya diplomasi internasional akan berhasil meredakan situasi atau apakah kawasan Timur Tengah akan sekali lagi terbakar oleh konflik yang lebih besar. (*)

Editor: Darmawan