Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

IGI Subulussalam Desak Pemko Bayar TPG dan Tamsil Guru

IGI Subulussakam Desak Pemko Bayar TPG dan Tamsil Guru
Ketua IGI Kota Subulussalam, M Saleh Pohan

ACEHSIANA.COM, Subulussalam – Guru-guru di Kota Subulussalam yang tergabung dalam Ikatan Guru Indonesia (IGI) Kota Subulussalam mendesak Pemerintah Kota (Pemko) Subulussalam untuk segera membayar tunjangan profesi guru (TPG) triwulan keempat, tambahan penghasilan (Tamsil) guru nonsertifikasi, dan gaji guru pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) tahun 2023 yang tertunda.

Ketua IGI Kota Subulussalam, M Saleh Pohan, mengatakan bahwa TPG dan tamsil guru nonsertifikasi adalah anggaran dari APBN yang seharusnya dibayarkan tepat waktu. Namun, hingga saat ini, guru-guru di Kota Subulussalam belum menerima hak-hak tersebut, sementara di daerah lain di Aceh sudah cair.

“Kami sangat mengapresiasi Dinas Pendidikan Provinsi Aceh yang membayarkan pendapatan tambahan guru-guru kami yang ada di jenjang SMA/SMK/SLB. Kami juga mengapresiasi Kementerian Agama Kota Subulussalam yang selalu tepat waktu menyalurkan TPG bagi guru Pendidikan Agama Islam dari jenjang SD sampai SMA/SMK tanpa ada kendala apapun,” ujar Saleh yang akrab disapa Bang Aji ini.

Bang Aji menambahkan bahwa IGI mendesak Pemko Subulussalam untuk tidak menunda-nunda hak guru-guru ini, karena mereka juga memiliki banyak kepentingan yang perlu dipenuhi dalam keluarganya. Ia berharap Pemko Subulussalam dapat segera menyelesaikan masalah ini dengan baik.

Sementara itu, Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Subulussalam, Syahrul Harahap, mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan berbagai upaya dan langkah untuk mempercepat pembayaran TPG dan tamsil guru nonsertifikasi. Syahrul menjelaskan bahwa guru-guru yang datang ke Badan Keuangan hanya untuk meminta kepastian kapan hak-hak mereka akan dibayarkan.

“Kami telah mengurus dokumen-dokumen seperti SPD, SPM, SP2D, dan berkomunikasi dengan pejabat terkait seperti Kaban dan Kabin Anggaran. Kami mengakui bahwa nominal dana yang harus dibayarkan kepada guru-guru ini sangat besar, sekitar 5,7 miliar rupiah, dan kami semua berharap agar hak-hak ini bisa segera dibayarkan,” sebut Syahrul.

Syahrul juga menyadari bahwa keuangan daerah sedang dalam kondisi sulit dan nominal yang harus dibayarkan kepada guru-guru tersebut juga cukup besar. Ia berharap ada solusi yang tidak mengecewakan dan tidak merugikan pihak manapun, sambil meminta kesabaran dari guru-guru untuk memahami situasi keuangan yang sedang dihadapi.

“Kami telah melakukan semua proses administratif yang diperlukan dan berkoordinasi dengan pihak keuangan terkait kondisi keuangan daerah. Kami berharap ada solusi yang tidak mengecewakan dan tidak merugikan pihak manapun, sambil meminta kesabaran dari guru-guru untuk memahami situasi keuangan yang sedang dihadapi,” pungkas Syahrul.

Syahrul berjanji bahwa pihaknya akan terus berusaha untuk menyelesaikan masalah pembayaran hak-hak guru tersebut sesegera mungkin. Ia mengharapkan dukungan dan kerjasama dari semua pihak, termasuk guru-guru, untuk menciptakan kondisi pendidikan yang lebih baik di Kota Subulussalam. (*)

Editor: Darmawan