ACEHSIANA.COM – Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu (7/2) memperingatkan bahwa dunia sedang memasuki zaman kekacauan akibat ketidakmampuan Dewan Keamanan (DK) PBB untuk mengatasi isu-isu kritis seperti perang Israel-Hamas yang berkepanjangan.
Guterres menyampaikan pidatonya di Majelis Umum PBB yang menyatakan prioritasnya pada 2024, termasuk menyerukan perubahan pada Dewan Keamanan dan sistem keuangan internasional, serta reformasi lainnya.
Dia juga mengumumkan bahwa akan mengadakan KTT Masa Depan pada September sebagai tempat yang penting untuk mengatasi disfungsi yang lebih dalam dan lebih berbahaya dari sebelumnya.
“Dewan Keamanan PBB, platform utama untuk mempertanyakan perdamaian global, menemui jalan buntu karena perpecahan geopolitik,” kata mantan perdana menteri Portugal itu.
“Ini bukan pertama kalinya Dewan terpecah, tapi ini yang terburuk. Disfungsi yang terjadi saat ini lebih dalam dan berbahaya,” tambahnya.
Guterres menunjuk perang di Gaza sebagai contoh dari kegagalan Dewan Keamanan untuk bertindak secara kolektif dan efektif.
Perang di Gaza memasuki bulan kelima, setelah penjajah dan pelaku genosida Israel melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya pada 7 Oktober 2023, dengan tujuan untuk menghancurkan Hamas, kelompok militan pembebasan Palestina yang menguasai Jalur Gaza.
Pasukan penjajah Israel, tanpa henti membom Jalur Gaza dan melakukan invasi darat, menyebabkan lebih dari satu juta orang mengungsi ke arah selatan, terutama ke kota Rafah di perbatasan dengan Mesir.
Guterres memperingatkan bahwa jika angkatan bersenjata penjajah Israel terus menyerang Rafah, hal itu akan secara eksponensial meningkatkan kekacauan dan krisis kemanusiaan.
“Apa yang sudah menjadi mimpi buruk kemanusiaan dengan konsekuensi regional yang tak terhitung bisa saja terjadi,” ujarnya, dilansir dari Reuters.
“Sudah waktunya untuk gencatan senjata kemanusiaan segera dan pembebasan semua sandera tanpa syarat,” kata Guterres, mengacu pada ratusan warga sipil Palestina yang ditahan oleh penjajah Israel.
Dia juga menyerukan agar penjajah Israel menghormati hukum internasional dan mengakhiri blokade yang telah diberlakukan terhadap Jalur Gaza sejak 2007.
Guterres mengatakan bahwa PBB akan terus memberikan bantuan kemanusiaan dan pembangunan kepada rakyat Palestina, termasuk melalui Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA), yang stafnya dituding membantu Hamas oleh penjajah Israel.
Dia menegaskan bahwa UNRWA adalah “organisasi profesional dan netral” yang beroperasi di bawah mandat Majelis Umum PBB.
Guterres juga menyebut konflik yang menghancurkan di Ukraina, Sudan, Timur Tengah dan negara lain, dimana jutaan orang terpaksa mengungsi akibat pertempuran tersebut dan membutuhkan bantuan.
“Seiring dengan meningkatnya konflik, kebutuhan kemanusiaan global selalu berada pada titik tertinggi, namun pendanaan tidak bisa mengimbanginya,” tutur Guterres.
Dia mengajak negara-negara anggota PBB untuk meningkatkan kontribusi mereka untuk dana kemanusiaan dan pembangunan, serta untuk menyelesaikan sengketa secara damai melalui dialog dan diplomasi.
“Kita harus bersatu untuk mengakhiri kekacauan dan membangun masa depan yang lebih baik bagi semua,” pungkas Guterres. (*)
Editor: Darmawan