Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Gampong Seupeung Keumala Pidie Jadi Binaan Atsiri Research Center

Acehsiana.com – Sigli – Aceh Australian Alumni (AAA) dan Atsiri Research Center (ARC) Universitas Syiah Kuala menjadikan Desa Puloe Seupeng, Kecamatan Keumala, Kabupaten Pidie, sebagai desa binaan ARC Unsyiah. Nota kesepahaman kerja sama (MoU) telah ditandatangani kedua belah pihak dan berlangsung di Desa Pulo Seupeng, Minggu (10/1/2021).

MoU tersebut ditandatangani oleh Ketua Bidang Partisipasi Pembangunan Daerah AAA, Dyah Erti Idawati, Ketua ARC, Syaifullah Muhammad, dan Kepala Desa Pulo Seupeng, Razali, disaksikan oleh anggota AAA, perangkat gampong, dan sejumlah masyarakat.

Penandatanganan ini bagian dari rangkaian kegiatan Program Jak Saweu Gampong 2021yang dilakukan bersama dengan Universitas Abul Yatama, RSUZA, Sekolah Pertanian Saree, Islamic Vocational School Alfata yang berhimpun dalam Alumni Australia Aceh, juga dari Bappeda Aceh dan DPMG Aceh.

Materi penyuluhan meliputi metode penyaringan karbon aktif, budi daya nilam, orokes Covid-19, tanaman obat, pendidikan karakter usia dini, penentuan arah kiblat menggunakan aplikasi satelit, pemanfaatan energi matahari, penggunaan internet sehat, pemanfaatan lahan untuk tanaman sela dan kebun tanaman obat rumah tangga dan lain-lain.

Kegiatan ini juga dilanjutkan dengan penyerahan alat penyaring air bersih karbon aktif, yang dilakukan oleh Dyah Erti Idawati, selaku Wakil Ketua Alumni Australia Aceh sekaligus Ketua PKK Provinsi Aceh.

Dalam sambutannya, Ketua ARC sekaligus Ketua Umum Aceh Australian Alumni (AAA), Syaifullah Muhammad, menyatakan penandatanganan MoU ini adalah komitmen AAA, ARC, dan stake holder lainnya untuk membantu dan mendukung pembangunan masyarakat Pulo Suepeng. Dengan begitu, nantinya dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Syaifullah juga menyampaikan bahwa ARC siap mendampingi sepenuhnya pengembangan masyarakat Pulo Seupeng terutama pendampingan pengembangan tanaman nilam dan membantu pemasaran minyak nilam kepada Perancis.

“Seluruh negara di dunia maju karena peran kalangan terdidik yang turun ke masyarakat memberikan pengetahuan dan pengalaman, penerapan teknologi dan inovasi untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat yserta dukungan program pembangunan dari pemerintah secara komprehensif,” ujar Syaifullah.

Sebelumnya Geuchik Puloe Seupeng, Razali, menyatakan rasa gembiranya terhadap kedatangan alumni Australia dengan berbagai kegiatan penyuluhan, pemberian bantuan alat penyaring air dan penandatanganan MoU, dan berharap program-program yang telah direncanakan dapat berjalan, sehingga, masyarakat akan dapat memberdayakan dirinya dan gampong dengan sumber daya yang ada.

Razali juga menguraikan potensi dan situasi Desa Puloe Seupeng yang sangat memerlukan dukungan pemerintah dan perguruan tinggi untuk lebih berkembang.

“Kami masyarakat Puloe Seupeng sangat mengharapkan uluran tangan pemerintah untuk mendukung berbagai program desa khususnya terkait padi, nilam dan juga tanaman pertanian dan perkebunan lainnya. Selain itu Puloe Seupeng juga berharap agar BUMG dapat berkembang dengan berbagai usaha berbasis gampong,” jelas Razali.

Sementara itu Ketua PKK Aceh, Dyah Erti Idawati, dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh dari Pemerintah Aceh untuk berbagai program pemberdayaan masyarakat gampong. Dyah berharap agar masyarakat bisa kompak dan saling bersinergi agar bantuan pemerintah dapat digunakan secara optimal dan bermanfaat untuk pengembangan ekonomi masyarakat.

Kita berharap bantuan pemerintah dapat disalurkan secara tepat kepada yang berhak dan dimanfaatkan secara baik agar bantuan itu berdaya guna bagi ekonomi masyarakat,” ujar Dyah.

“Kami sering menemukan bantuan pemerintah kadang tersimpan begitu saja dan tidak tergunakan. Atau malah menimbulkan perselisihan antara masyarakat dengan aparat gampong. Hal seperti ini harus dihindari karena akan menyebabkan dana pemerintaha akan terbuang sia-sia. Perlu identifikasi penerima bantuan pemerintah secara tepat oleh aparatur desa,” ujar Dyah melanjutkan.

Pada akhir kegiatan, Dyah Erti Idawati juga mencoba alat penyaring air karbon aktif yang bisa membersihkan air keruh menjadi bening, sebening air kemasan serta menyerahkannya kepada Geuchik Gampong Poloe Seupeng.[]

Sumber : ACEHTREND.COM