ACEHSIANA.COM, Jakarta – Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menginginkan agar pendidikan vokasi yang dirumuskan dalam peta jalan pendidikan (PJP) tahun 2020 – 2035 disesuaikan dengan revolusi industri 4.0 (RI 4.0). Keinginan tersebut disampaikan Wakil Ketua Komisi X DPR, Hetijah Sjaifudian pada Jumat (5/2) di Jakarta.
Menurut Hetijah, PJP tahun 2020-2035 harus dapat mengubah paradigma pendidikan Indonesia. Perubahan paradigma yang diharapkan, tambah Hetijah, berupa transformasi keilmuan terutama di sektor pendidikan vokasi yang berselaras dan bersinergi dengan tantangan Revolusi Industri 4.0.
“Kami ingin SDM Indonesia semakin berkualitas dan mumpuni. Tentu saja, itu hanya bisa dicapai lewat proses pendidikan. Oleh karena itu, kami ingin memberikan perhatian yang khusus pada pendidikan vokasi,” ujar Hetifah.
Dikatakan Hetijah bahwa PJP tersebut, harus mampu membuat paradigma vokasi yang baru bisa lebih bertransformasi secara keilmuannya. RI 4.0, lanjut Hetijah, memberikan perubahan drastis di berbagai sektor sehingga diperlukan solusi untuk menghadapi tantangan tersebut.
“Dalam proses penyempurnaan PJP ini, perlu adanya urgensi kolaborasi antara sektor pendidikan, pengembangan riset keilmuan serta teknologi, dan ketenagakerjaan,” tutur Hetijah.
Hetijah mengharapkan agar setiap lulusan vokasi harus bisa lebih adaptif dengan perubahan keilmuan dan kebutuhan industri yang dinamis.
“Perlu kita merevitalisasi sekaligus menguatkan sistem pendidikan vokasi dan ketenagakerjaan yang lebih efektif dan visioner lewat penyelarasan kebutuhan manpower, pendidikan vokasi, dan perkembangan potensi di Indonesia,” tutup Hetijah. (*)
Editor: Darmawan