Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Dirjen Dikti Minta PT Ubah Pola Pendidikan Hadapi Era Society 5.0

Dirjen Dikti Sebut Pandemi Covid-19 Tantang Dunia Pendidikan Gunakan Teknologi
Dirjen Dikti, Nizam (doc. kagama.co)

ACEHSIANA.COM, Jakarta – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti), Prof Nizam, meminta perguruan tinggi (PT) untuk merubah pola pendidikan dalam menghadapi era Society 5.0. Permintaan tersebut disampaikan Nizam dalam Talkshow secara daring pada Kamis (11/2) di Jakarta.

Dikatakan Nizam bahwa dunia PT Indonesia saat ini menghadapi tantangan yang cukup kompleks. Apalagi, lanjut Nizam, kondisi dunia yang terus berubah cepat dan nonlinear serta penuh dengan ketidakpastian.

Nizam mengharapkan PT agar dapat melakukan perombakan terhadap pola pendidikan saat ini. Nizam meminta PT untuk merombak dari pola pendidikan industri 3.0 dengan kompetensi sangat baku ke industri baru yang tengah berkembang cepat.

“Kompetensi lama banyak yang tidak lagi dibutuhkan karena pekerjaannya banyak yang hilang,” ujar Nizam.

Menurut Nizam, McKinsey memprediksi bahwa sekitar 23 juta pekerjaan akan diambil alih oleh robot atau otomasi pada 2030. Angka tersebut, tambah Nizam, jauh lebih besar dibandingkan dengan jumlah lulusan yang dihasilkan PT di Indonesia dalam 10 tahun terakhir.

“Setiap tahunnya PT kita hanya meluluskan 1,7-1,8 juta mahasiswa. Ini jadi tantangan besar bagi PT di Indonesia untuk menyiapkan kompetensi untuk suatu pekerjaan yang belum ada saat ini,” tutur Nizam.

Lebih lanjut Nizam menambahkan bahwa PT harus benar-benar mempersiapkan kompetensi mahasiswa untuk menjadi pembelajar sejati sepanjang hayat. Hal ini, kata Nizam, dikarenakan dunia cepat berubah, sehingga tidak ada pilihan lain keuali selalu belajar, beradaptasi, berinovasi.

Nizam menyebutkan bahwa pada era revolusi industri 4.0 ini perguruan tinggi perlu melakukan terobosan dan lompatan. Usaha itu, pungkas Nizam, harus terus dijaga agar kampus dapat melahirkan generasi milenial yang siap membangun Indonesia yang maju dan sejahtera menuju society 5.0.

“PT harus keluar dari bingkai pembelajaran kaku menuju pembelajaran dinamis dan fleksibel. Hal ini memungkinkan mahasiswa belajar dari berbagai sumber, tidak hanya kelas, laboratorium, dan perpustakaan, tapi memberi kesempatan belajar di kampus kehidupan sesungguhnya,” tutup Nizam. (*)

Editor: Darmawan