ACEHSIANA.COM, JAKARTA – Daring salah satu Cara Kemenkdibud Bantu Perguruan Tinggi di Masa Pandemi Covid-19. Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam menyampaikan beberapa hal yang dilakukan Kemendikbud untuk mendukung pembelajaran online.
Salah satunya adalah menyiapkan platform di tingkat nasional yang sudah banyak digunakan oleh perguruan tinggi yaitu Sistem Pembelajaran Daring Indonesia (SPADA).
“Tidak semua perguruan tinggi memiliki platform pembelajaran secara Online. Kami memiliki program bernama SPADA yang sejak lama dapat dimanfaatkan oleh perguruan tinggi untuk melakukan pembelajaran serta berbagi materi kuliah secara online,” Kata Nizam, Sabtu (11/4).
Sebagai Plt Direktur Dikti. Ia juga menjelaskan bahwa akan melakukan kerja sama dengan Google untuk mendapatkan akses pembelajaran Online melalui Google Classroom.
Kerja sama lainnya juga dilakukan dengan provider telekomunikasi untuk memberikan akses bebas pulsa bagi setiap mahasiswa dalam pembelajaran Online.
Hal ini bertujuan untuk memungkinkan perguruan tinggi saling berbagi materi kuliah melalui jarak jauh sehingga mahasiswa tetap bisa melakukan kegiatan untuk mendapat ilmu dan kompetensi, tutur Nizam.
Tak hanya memberikan kemudahan dalam pembelajaran Online, kebijakan lain juga disusun bagi mahasiswa yang terancam Drop Out (DO) karena terkendala penyelesaian tugas akhir atau skripsi akibat dari pandemi Covid-19.
Mahasiswa yang terancam DO akan diberikan penambahan satu semester yang dapat dijadikan kesempatan untuk menyelesaikan skripsi dan tugas akhirnya.
Bentuk tugas akhirnya pun dapat disesuaikan dan tidak harus ke lapangan/laboratorium.
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Arif Satria berterima kasih kepada Kemendikbud atas kebijakan yang sekarang bisa dengan cepat diadaptasi di perguruan tinggi.
Menurutnya sejak pertengahan Maret, IPB sudah melakukan perkuliahan serta Ujian Tengah Semester, penuh secara Online. Demi mendukung hal tersebut, IPB menyediakan keringanan berupa insentif sebesar Rp 150 ribu bagi mahasiswa selama tiga bulan.
“Dosen sudah kami anjurkan untuk melakukan Work from Home (WFH) dan mahasiswa dapat tetap melakukan pembelajaran secara Online. Diharapkan dosen semangat dan berinovasi membuat metode kuliah secara Online, sehingga mahasiswa juga tetap semangat melakukan pembelajaran secara Online, harap Arif.
Sementara untuk masyarakat dan lingkungan, IPB menjelaskan sudah memberikan APD (alat pelindung diri) kepada rumah sakit yang ada di sekitar Bogor.
Sekaligus membuat APD, dan juga mendorong partisipasi alumni, serta memastikan mahasiswa yang ada di asrama mendapat makanan dengan baik.
Namun yang pasti, IPB siap membantu pemerintah dalam menangani Covid-19, terutama melalui sains, untuk kemudian bisa dijadikan kebijakan menghadapi pandemi ini,” ujarnya.
Sementara Rektor Unimed Syamsul Gultom, mengungkapkan telah menyikapi kondisi pandemi Covid-19 ini dengan bijaksana.
Unimed, lanjutnya, sudah mengeluarkan surat edaran perkuliahan secara Online guna menekan penyebaran virus.
Demi memberikan dukungan kepada para mahasiswanya, Syamsul telah menyiapkan dana total sekitar Rp 1,2 miliar bagi sekitar 23.788 mahasiswanya, untuk membantu pembelajaran Online. “Kami transfer ke rekening mahasiswa untuk membantu membeli paket kuota, dalam mendukung pembelajaran Online,” tekannya.
Oleh karena itu Syamsul mengimbau kepada seluruh mahasiswanya untuk tetap berada dirumah melakukan pembelajaran secara Online.