ACEHSIANA.COM – Banda Aceh – Selama menghadapi penyebaran Covid-19 yang mengharuskan aktifitas pembelajaran di sekolah diliburkan, tak terkecuali di Sekolah Luar Biasa (SLB) seperti yang dialami pada SMALB B YPAC Banda Aceh.
Berbeda dengan sekolah umum lainnya, siswa lebih memahami pembelajaran yang diberikan oleh guru melaui daring, namun berbeda dengan siswa disabilitas yang belajar di Sekolah Luar Biasa.
Kepala SMALB B YPAC Banda Aceh, Henie Ekawati MPd kepada acehsiana.com, Minggu (03/04/2020) mengatakan, walaupun saat ini sekolah diliburkan namun aktifitas pembelajaran tetap dilakukan melalui belajar dari rumah.
“Siswa SMALB B YPAC Banda Aceh berjumlah 88 orang siswa dari berbagai kabupaten/kota, saat ini mereka sudah dikembalikan kepada orang tuanya masing-masing,” kata Henie.
Dikatakannya, dengan tenaga guru sebanyak 24 orang, semua guru diharapkan dapat melakukan pembelajaran dari rumah dengan memanfaatkan media seperti WhatShapp.
Henie menjelaskan, ada beberapa kesulitan yang dihadapi dalam pembelajaran diantaranya, banyak orang tua siswa tidak paham mengajarkan anaknya untuk menyamakan isyarat dan orang yang disampaikannya.
Kemudian kurangnya kemauan belajar dari siswa karena bukan diajarkan langsung dari gurunya, sehingga perlu membuat video yang dikirimkan melalui WhatShapp kepada orang tuanya yang ditunjukkan pada siswa sebagai motivasi agar dia mau belajar.
“Pada pembelajaran bagi siswa berkebutuhan khusus belajar dari rumah memang ada sedikit kesulitan, namun ini bukanlah suatu kendala agar siswa tetap belajar,” ucap Henie.
Kami yakin semua siswa SMALB B YPAC Banda Aceh sangat merindukan guru-gurunya di sekolah, karena guru-guru yang luar biasa selalu membimbing dan mengajarkan mereka sekalipun fisiknya mereka dalam keterbatasan, pungkas Henie.
Kontributor : Baihaki
Editor: Hamid