Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

Cendera Mata Motif Serba Bungong Situnjong Diserbu Peminat

Cendera Mata Motif Serba Bungong Situnjong Diserbu Peminat
Ketua Dekranasda Aceh Selatan, Khailida Amran, memakai produk bermotif bungong situnjong (doc. Yasar)

ACEHSIANA.COM, Tapaktuan – Cendera mata dengan motif serba bungong situnjong di pasar Aceh Selatan dalam dua minggu terakhir diserbu peminat. Beberapa produk yang menggunakan motif bungong situnjong diantaranya adalah peci, jilbab, bros, dan bakal baju. Ramainya peminat tersebut sebagaimana dilaporkan oleh pengelola Inkubator Bisnis (IB) Politeknik Aceh Selatan (Poltas), Ema dan Putri Pala Scraff, Juwita pada Kamis (7/1) di Tapaktuan.

Pengelola IB Poltas, Ema, kepada acehsiana.com, menjelaskan bahwa dalam dua minggu terakhir ini gerai milik Poltas tersebut semakin ramai dikunjungi pembeli dan pelancong. Tetapi sangat disayangkan, tambah Ema, pihaknya belum mampu memproduksi dalam kapasitas besar.

“IB Poltas mengundang para pengusaha lokal untuk berinvestasi sehingga mampu memproduksi berbagai produk cendera mata dengan motif bungong situnjong. Apalagi bungong situnjong merupakan bunga khas Aceh Selatan sehingga secara tidak langsun turut mengangkat nama Aceh Selatan,” ujar Ema.

Salah seorang pembeli yang berdomisili di Banda Aceh, Ocha, mengaku banyak peminat fashion yang jatuh hati oleh pesona bungong situnjong. Awalnya Ocha mengetahui adanya produk motif bungong situnjong dari media sosial IB Poltas dan Putri Pala Scraff.

“Saya sangat penasaran dengan artistic ornament ini sehingga saya memborong beberapa jenis peci, jilbab, bros, dan bakal baju secara online. Motif ini sangat memuaskan sehingga mampu tampil trendi dengan fashion tersebut,” sebut Ocha.

Direktur Poltas, Dr Muhammad Yasar STP MSc menerangkan bahwa pihak Poltas mulai melirik motif khas ini sejak tahun 2019. Melalui perayaan Dies Natalis Poltas ke 9 dan HUT Kabupaten Aceh Selatan ke-74 saat itu, sebut Yasar, Poltas mengajak masyarakat untuk menggali berbagai keunikan yang dimiliki oleh negeri pala ini.

“Aceh Selatan saat itu belum memiliki banyak produk yang bisa dijadikan oleh-oleh atau cendera mata oleh para pendatang. Poltas melakukan kerjasama dengan Dekranasda Aceh Selatan sehingga muncullah motif situnjong ini. Walau motif ini bukan barang baru, tetapi penggunaannya masih terbatas hanya pada kegiatan adat seperti pelaminan adat, baju adat dan pengananan adat,” tutur Yasar

Dikatakan Yasar bahwa motif tersebut sangat khas dan tidak sama dengan daerah lain terutama di Aceh. Buktinya, pungkas Yasar, beberapa bulan yang lalu motif ini berhasil menjadi pemenang dalam acara dekranas provinsi.

“Menyahuti prestasi ini kami sangat mengapresiasi upaya IB Poltas dan Putri Pala Scraff yang berinisiatif meluncurkan produk berbasis bunging situnjong ke pasar pariwisata. Semoga animo masyarakat semakin tinggi dalam mencintai dan melestarikan adat budaya di Aceh Selatan,” tutup Yasar. (*)

Editor: Darmawan