ACEHSIANA.COM, Lhokseumawe – Sebanyak 7 (tujuh) judul buku karya guru dan siswa SMAN 1 Lhokseumawe dilaunching pada Senin (16/12) di SMAN 1 Lhokseumawe. Buku tersebut dilaunching secara resmi oleh Kepala Cabang Dinas Pendidikan (Kacabdindik) Aceh Wilayah Kota Lhokseumawe, Anwar MPd.
Mukhlis SPd MPd mewakili penulis menjelaskan bahwa pada dasarnya masih terdapat beberap judul buku lagi yang belum dicetak sehingga tidak sempat dilaunching pada saat bersamaan. Menurut Mukhlis, menulis sangat penting sebagai dokumentasi terhadap ide dan kecerdasan seseorang.
“Sebagaimana diketahui bahwa di Aceh sendiri cukup banyak orang cerdas ilmunya harus terkubur seiring jasadnya masuk liang lahat. Hanya lewat menulislah kita mampu melakakan sharing pengetahuan kepada orang lain,” ujar Mukhlis yang juga Ketua Tim Literasi Ikatan Guru Indonesia (IGI) Lhokseumawe tersebut.
Mukhlis turut mengungkapkan istilah yang sangat sering digunakan yaitu menulislah sebelum anak cucumu menulis bahwa kamu tidak pernah menulis.
Kepala SMAN 1 Lhokseumawe, Nur Asma SPd mengucapkan terima kasih kepada para guru dan siswa penulis buku sehingga mampu meningkatkan budaya literasi di sekolah tersebut. Asma mengatakan bahwa ia akan terus mendukung kegiatan literasi di sekolah tersebut. Bahkan ia berjanji akan melaunching buku yang belum sempat tercetak pada lain kesempatan.
Ketua Tim Literasi IGI Aceh, Hamdani SPd MPd yang diwakili oleh Wakil Ketua Tim Literasi IGI Aceh, Jon Darmawan MPd menegaskan bahwa literasi berbanding lurus dengan kemajuan suatu bangsa. Hal ini, tambah Darmawan, terlihat dari negara-negara maju yang menguasai skor literasi membaca, matematika, dan sains yang diukur oleh Programme for International Student Assessment (PISA).
“Skor PISA kita mengalami kenaikan dari tahun 2012 ke tahun 2015. Tetapi menurun drastis pada tahun 2018. Jika ditabulasikan dalam bentuk grafik, maka literasi kita menuju angka nol. Ini menunjukkan bahwa literasi kita sangat memprihatinkan dan mengalami krisis yang akut,” ungkap Darmawan yang juga Ketua IGI Kota Lhokseumawe itu.
Lebih lanjut Darmawan menjelaskan bahwa menulis buku merupakan salah satu upaya meningkatkan budaya literasi. Semua pihak, tutur Darmawan, harus mendukung upaya penulisan buku. IGI Kota Lhokseumawe, tambah Darmawan, melalui Tim Literasinya sudah menggerakkan literasi sehingga mamu melahirkan lebih dari 50 judul buku karya guru anggota IGI dan tidak kurang dari 10 buku karya siswa.
Kacabdindik Aceh Wilayah Kota Lhokseumawe, Anwar dalam sambutannya menerangkan bahwa literasi merupakan prioritas utama Cabdin yang dipimpinnya. Anwar meminta kegiatan menulis buku harus menjalar ke seluruh sekolah di Kota Lhoksuemawe.
“Kita akan kembangkan pendidikan Lhokseumawe melalui literasi. Saya meminta sekolah dalam wewenang Cabdin Lhokseumawe menerapkan Gerakan Literasi Sekolah. Kegiatan seperti di SMAN 1 Lhokseumawe ini harus mampu dilaksanakan di sekolah masing-masing,” pungkas Anwar. (*)