Acehsiana.com – Bireuen – MGMP Sejarah se-Kabupaten Bireuen, bekerja sama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah I Provinsi Aceh, telah menggelar program penting untuk menginternalisasi budaya rempah di lingkungan sekolah SMA. Kegiatan ini dimulai dengan pembukaan resmi oleh Kepala Dinas Cabang Pendidikan Wilayah Bireuen, Bapak Abdul Hamid, S.Pd, M.Pd, yang menekankan pentingnya program ini dalam memperkaya wawasan pendidikan di Aceh.
Sebagai salah satu daerah penghasil rempah terkemuka di dunia, Aceh memiliki warisan budaya yang kaya terkait rempah. Rempah-rempah tidak hanya menjadi komoditas perdagangan, tetapi juga merupakan bagian integral dari identitas dan sejarah Aceh. Oleh karena itu, internalisasi budaya rempah di sekolah SMA bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, melainkan strategi jangka panjang untuk memperkuat pendidikan lokal.
Program ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap sejarah lokal di kalangan siswa. Melalui pembelajaran tentang sejarah rempah, diharapkan siswa dapat lebih memahami akar sejarah Aceh dan merasa bangga menjadi bagian dari masyarakat yang kaya akan tradisi.
Selain itu, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa tentang pentingnya pelestarian budaya. Dengan memahami sejarah dan nilai rempah, siswa diharapkan akan lebih peduli dalam menjaga warisan budaya Aceh, termasuk pengetahuan tentang rempah-rempah.
Tidak hanya itu, internalisasi budaya rempah juga berkontribusi dalam memperkuat karakter siswa. Proses pembelajaran tentang rempah mengajarkan nilai-nilai penting seperti keuletan, kerja sama, dan semangat kewirausahaan.
Program ini juga menghubungkan teori dengan praktik, di mana siswa dapat terlibat dalam berbagai kegiatan seperti eksperimen, kunjungan ke kebun rempah, atau pembuatan produk olahan berbasis rempah. Dengan cara ini, siswa dapat memahami konsep-konsep yang dipelajari di kelas dengan lebih baik.
Dengan pengetahuan yang diperoleh, siswa juga diharapkan dapat melihat peluang ekonomi kreatif. Pengetahuan tentang rempah dapat menjadi modal berharga bagi siswa untuk mengembangkan produk-produk kreatif berbasis rempah, yang pada akhirnya dapat berkontribusi pada perekonomian daerah.
Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi model bagi sekolah-sekolah lain di Aceh dan Indonesia, sehingga semangat pelestarian budaya rempah terus berkembang menjadi bagian yang tak terpisahkan dari identitas lokal.