ACEHSIANA.COM, Pyongyang – Beredarnya Isu Tentang Kim Jong Un Meninggal Masih Misterius. Isu meninggalnya pemimpin Korea Utara Kim Jong Un masih misterius. Hingga kini, belum diketahui kebenaran akan rumor tersebut.
Isu Kim Jong Un meninggal mulanya diembuskan Wakil Direktur Hong Kong Satellite Television (KHSTV), Shijian Xingzou. Xingzou mengaku mendapatkan informasi itu dari “sumber yang sangat kuat”.
Xingzhou membagikan kabar tersebut melalui akun Weibonya pada 24 April lalu. Xingzhou merupakan keponakan seorang menteri luar negeri China dan memiliki 15 juta follower di Weibo. Unggahan Xingzhou pun kemudian viral dan dikutip berbagai media.
Kim Jong Un beberapa pekan ini memang tengah dikabarkan sakit. Rumor tersebut muncul sejak ketidakhadirannya pada peringatan hari ulang tahun mendiang kakeknya, Kim Il Sung – pendiri Korea Utara – pada 15 April lalu.
Ulang tahun Kim Il Sung merupakan perayaan penting dalam kalender politik Korut. Hari kelahiran sang pendiri Korut itu kerap dikenal sebagai hari Matahari.
Kim Jong Un sendiri terakhir terlihat pada 11 April. ketika itu, dia menghadiri pertemuan Partai Buruh yang berkuasa untuk membahas ancaman virus Corona.
Paska tidak hadir nya Kim Jong Un, beragam spekulasi pun beredar. Kim Jong Un dikabarkan sakit parah.
Isu mengenai kesehatan Kim Jong Un ini sebenernya bukan hal baru. Pada tahun 2015, Kim Jong Un pernah menghilang selama hampir 5 pekan hingga memicu desas-desus tengah sakit asam urat, mabuk berat, atau digulingkan dalam kudeta.
Isu itu pun merebak kembali. Kali ini, Kim Jong Un dikabarkan mengalami sakit jantung.
Media Jepang mengklaim Kim dalam “kondisi vegetatif” setelah menjalani operasi jantung.
Surat kabar mingguan Shukan Gendai mengklaim bahwa Kim Jong Un tengah mengunjungi pedesaan saat dia tiba-tiba mencengkeram dadanya dan lantas pingsan. Dia kemudian diberi CPR dan diantar ke rumah sakit.
Tetapi, kondisi Kim diklaim memburuk. Hal itu lantaran prosedur penanganan yang tertunda atau prosedur yang gagal saat memasukkan stent di dalam arteri saat operasi.
Laporan lain dari Beijing menyatakan bahwa operasi jantung menjadi salah karena tangan ahli bedah terus bergetar karena ketakutan.
Daily NK, dalam sebuah surat kabar online yang berbasis di Korea Selatan, mengklaim operasi itu dilakukan pada 12 April. Hal inilah yang kemudian memaksa Kim untuk melewatkan perayaan ulang tahun nasional almarhum kakeknya.
Sementara, menurut sumber tak dikenal di Korea Utara, Kim, yang berusia pertengahan 30-an, membutuhkan perawatan segera karena merokok berat, obesitas, serta kelelahan.
CNN, mengutip apa yang dikatakan pejabat AS yang enggan disebutkan namanya, melaporkan bahwa Washington “melakukan pemantauan intelijen” dan menyebut Kim berada dalam “bahaya besar” setelah menjalani operasi.
Tetapi pada hari Kamis, Presiden AS Donald Trump menolak laporan bahwa Kim sedang sakit. Trump sebelumnya telah melakukan pertemuan dengan Kim 3 kali meskipun belum mencapai kesepakatan yang komperehensif.
“Saya pikir laporan itu tidak benar,” kata Trump kepada wartawan, tetapi menolak untuk menyatakan kapan dia terakhir kali berhubungan dengannya.
“Kami memiliki hubungan yang baik dengan Korea Utara, sebaik yang anda bisa miliki,” katanya.
Korea Selatan, secara teknis masih berperang dengan Korea Utara, juga kemudian menepis laporan mengenai kondisi kesehatan Kim Jong Un. Seorang sumber dari pemerintahan Korsel juga mengatakan mereka percaya Kim Jong Un masih hidup dan akan tampil ke publik segera.
Ada juga kabar Kim Jong Un sedang berada di rumah liburannya di Wonsan setelah meninggalkan Pyongyang karena penasehatnya mengidap virus Corona. Rumor itu didukung oleh laporan satelit yang dirilis proyek monitoring Korea Utara yang berbasis di Washington DC, 38 North.
Dilansir dari AFP dan Reuters, Minggu (26/4), dalam laporannya, 38 North mengungkapkan kereta api yang diduga milik Kim Jong Un itu diparkir di sebuah stasiun yang disediakan untuk keluarga Kim di Wonsan pada 21 April dan 23 April.
Kendati demikian 38 North mengingatkan bahwa penampakan kereta api itu ‘tidak membuktikan keberadaan pemimpin Korea Utara atau menunjukkan apa pun tentang kesehatannya’.
“Tapi itu memberikan bobot pada laporan bahwa Kim tinggal di daerah elit di pantai timur negara itu,” katanya.
Rumor mengenai memburuknya kesehatan Kim Jong Un pun memicu AS dan China untuk mengungkap kebenaran isu tersebut. AS terus memantau dengan cermat situasi di Korut.
Sementara, China mengerahkan sebuah tim yang juga beranggotakan beberapa pakar medis ke Korea Utara (Korut). Pengerahan ini disebut bertujuan untuk membantu memberikan saran kepada pemimpin Korut, Kim Jong-Un, yang dikabarkan sedang sakit.
Tim yang dikirim terdiri atas beberapa dokter dan pejabat China dan telah dikerahkan ke wilayah Korut pada Kamis (23/4) waktu setempat.
Tidak jelas apa yang akan terjadi jika Kim – yang bertanggung jawab atas Korea Utara sejak 2011 – memiliki masalah kesehatan atau meninggal. Baik pemerintah Korea Utara maupun media di sana masih bungkam dengan seribu bahasa.