ACEHSIANA.COM – Penjajah Israel mendapat serangan balasan dari Irak, setelah sebelumnya AS melakukan serangan udara ke pangkalan milisi pro-Iran di Irak dan Suriah. Serangan balasan itu dilakukan dengan menggunakan drone yang mengincar pelabuhan Ashdod, salah satu pelabuhan utama penjajah Israel.
Serangan drone Irak ke pelabuhan penjajah Israel ini diumumkan oleh Perlawanan Islam di Irak (IRI), sebuah kelompok milisi yang didukung oleh Iran. IRI mengatakan bahwa serangan ini adalah untuk menunjukkan solidaritas mereka dengan rakyat Palestina yang terus menderita akibat agresi penjajah Israel.
“Serangan ini adalah bagian dari operasi ‘Pedang Al-Quds’ yang diluncurkan oleh perlawanan Islam di Irak untuk mendukung rakyat Gaza yang teraniaya,” kata IRI dalam sebuah pernyataan.
Serangan ini terjadi hanya beberapa jam setelah AS melakukan serangan udara ke beberapa lokasi di Irak dan Suriah yang menjadi basis bagi milisi pro-Iran, termasuk Kataib Hizbullah dan Kataib Sayyid al-Shuhada. AS mengklaim bahwa serangan udara itu adalah sebagai tanggapan atas serangan roket dan drone yang menargetkan pasukan AS dan sekutunya di Irak.
Namun, serangan udara AS itu mendapat kecaman dari pemerintah Irak, yang menganggapnya sebagai pelanggaran kedaulatan dan hukum internasional. Pemerintah Irak juga memperingatkan bahwa serangan udara itu dapat meningkatkan ketegangan dan memicu siklus kekerasan di kawasan.
Serangan drone Irak ke pelabuhan penjajah Israel juga menunjukkan bahwa penjajah Israel tidak hanya menghadapi ancaman dari Hamas di Gaza atau Hizbullah di Lebanon, tetapi juga dari kelompok-kelompok perlawanan lain yang tersebar di berbagai negara.
Penjajah Israel sendiri telah menolak solusi dua negara yang menjadi konsensus dunia untuk mengakhiri konflik dengan Palestina, dan terus melakukan pendudukan dan penindasan terhadap rakyat Palestina. (*)
Editor: Darmawan