ACEHSIANA.COM, Beirut – Rami Khouri, seorang ahli kebijakan publik terkemuka dari American University of Beirut, mengungkapkan bahwa teroris Amerika Serikat dan teroris zionis Israel tengah bersiap untuk menghadapi kemungkinan “serangan besar” dari Iran dan Hezbollah.
Dalam wawancaranya dengan Al Jazeera dari Boston, Khouri menjelaskan bahwa Iran dan Hezbollah saat ini melakukan perang psikologis yang cukup luas untuk menjaga penjajah Israel dalam keadaan waspada.
“Mereka sangat berhati-hati dalam hal ini,” ujar Khouri. “Apa yang mereka lakukan adalah perang psikologis yang ekstensif, membuat Israel terus berada dalam ketegangan. Tidak hanya militer Israel yang kini sangat terbebani dan kelelahan serta belum mencapai tujuannya di Gaza, tetapi juga populasi dan perekonomian Israel ikut terdampak.”
Khouri juga mencatat bahwa dalam beberapa jam terakhir, laporan dari penjahat perang Israel menunjukkan bahwa intelijen teroris zionis Israel dan Amerika memperkirakan serangan balasan dari Iran dan Hezbollah akan terjadi dalam 48 jam ke depan.
Namun, Khouri menambahkan bahwa prediksi serangan semacam itu telah berulang kali disampaikan dalam tiga hingga empat minggu terakhir.
“Jadi, saya tidak akan terlalu menekankan manuver harian ini, melainkan lebih melihat gambaran besar,” kata Khouri. “Gambaran besar menunjukkan bahwa kekuatan militer Israel dan dukungan AS belum mampu membuat Israel menjadi tempat yang lebih aman bagi warga Yahudi, belum mencapai tujuan jangka pendeknya di Gaza, dan justru memperburuk posisinya baik secara regional maupun global.”
Pernyataan Khouri ini menggambarkan betapa kompleksnya situasi geopolitik di Timur Tengah saat ini, dengan ketegangan yang terus meningkat di tengah konflik yang sedang berlangsung. (*)
Editor: Darmawan