Sejumlah siswa SMK Negeri 4 Lhokseumawe dari Program Keahlian Teknik Energi Terbarukan terlibat pro aktif dalam program pengelolaan sampah kota lhokseumawe dengan kegiatan perawatan mesin pengolahan kompos dan limbah plastik. Pengelolaan sampah Lhokseumawe yang akan dipusatkan pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Gampong Alue Liem Kecamatan Blang Mangat Kota Lhokseumawe merupakan program yang dicetuskan Tim Bank Sampah Lhokseumawe rintisan Wakil Walikota Lhokseumawe bersama tokoh-tokoh masyarakat dan akademisi Kota Lhokseumawe beserta Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kota Lhokseumawe. Rintisan ini tergerak dari permasalahan sampah yang hampir sulit dikendalikan di wilayah Kota Lhokseumawe. Dimana pada FGD yang dilaksanakan beberapa waktu lalu di aula pertemuan Bank Indonesia Kota Lhokseumawe bersama stakeholder lainnya, tercetus gerakan pengelolaan sampah menjadi sesuatu yang berdaya guna untuk upaya mengurangi tumbukan sampah yang tidak berguna di sekitar wilayah Kota Lhokseumawe, tetapi akan dihargai menjadi suatu produk seperti kompos, minyak plastik dan asesoris dari limbah hingga mensosialisasikan kembali kepada masyarakat dengan budaya menghargai sampah dengan membuang pada tempatnya dan dapat melakukan pemisahan sampah dari rumah sebelum dibuang.
Bagi siswa program keahlian Teknik Energi Terbarukan SMKN 4 Lhokseumawe, kegiatan pengelolaan sampah atau limbah merupakan bagian dari kompetensi dasar pembelajaran yang berhubungan dengan pengelolaan lingkungan berkonsep 3 R (Reduce, recycle dan re used). Keterlibatan langsung siswa ini dalam kegiatan perawatan mesin pengolahan kompos dari limbah organik dan mesin pengolahan limbah plastik menjadi cacahan yang dapat diolah kembali. Kegiatan perawatan mesin-mesin pengolahan sampah ini dilakukan siswa pada ruang produksi TPA Alue Liem dengan dukungan dari Pemerintah Kota Lhokseumawe bersama Dinas Lingkungan Hidup dan kebersihan Kota Lhokseumawe. Kegiatan yang dilakukan selama 3 hari telah menghasilkan mesin-mesin produksi kompos dapat beroperasi kembali dan siap untuk melakukan produksi kompos di lahan TPA tersebut. Keterlibatan siswa ini tidak berhenti sampai disini, siswa ini nantinya dapat melakukan kegiatan pengolahan kompos sebagai operator mesin selepas pulang sekolah yang dapat dilakukan bergantian. Kegiatan ini akan menambah pengalaman dan kepedulian siswa sejak dini bagaimana mengelola limbah menjadi barang yang berharga dan berdaya guna. Anggota DPRK Lhokseumawe dari Partai Aceh, Azhari T. Ahmadi yang turut meninjau kegiatan perawatan mesin pengolahan sampah TPA Alue Liem mengapresisasikan ketekunan siswa dalam kegiatan tersebut. Pada kesempatan tersebut, Azhari yang juga anggota Komisi D yang membidangi Pendidikan mengharapkan kepedulian dan ketekunan siswa ini dapat dicontoh bagi siswa-siswa sekolah lain dalam upaya pengelolaan sampah disekitar sekolah mereka untuk diolah menjadi sesuatu yang dapat dimanfaatkan kembali. Sehingga sampah yang semula tidak dihargai menjadi berkah ekonomi dengan pengolahan kembali.
Selanjutnya, program keahlian Teknik Energi Terbarukan SMKN 4 Lhokseumawe sedang memprogramkan pengolahan limbah plastik menjadi minyak konversi minyak tanah pada TPS Blang Rayeuk Desa Tumpok Teungoh yang berlokasi tidak jauh dari SMK Negeri 4 Lhokseumawe. Semoga program ini dapat berjalan sesuai dengan perencanaan dan pembelajaran untuk peduli lingkungan, sehingga manfaat yang dirasakan secara langsung adalah reduksi sampah plastik khususnya di wilayah Kota Lhokseumawe.