Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Aku Mau Ayah Yang Antar Pagi Ini

(Ini kisah nyata)

Oleh: Abdul Hamid

Di sebuah Kampung di pinggiran kota, tinggal satu keluarga dan seorang gadis bernama Salsa. Salsa adalah anak yang ceria dan penuh semangat. Ia dari 4 bersaudara. Ia anak bungsu. Ketiga abangnya sedang kuliah di kota yang berbeda.

Sejak kecil tinggal bersama ibunya, SD mamanya yang antar jemputnya. Kala SMP, ia mondok di salah satu sekolah terpadu. Kini ia sudah SMA dan tidak lagi mondok.

Namun, ada sedikit kesedihan yang tersembunyi di hatinya setiap kali dia melihat teman-temannya diantar ke sekolah oleh ayah mereka, sementara ayahnya, jarang ada di rumah karena bekerja di kota lain.

Setiap habis shalat subuh ayahnya sudah berangkat kerja 2 jam perjalanan menuju kantornya.

Setiap pagi, Salsa bangun dengan perasaan campur aduk. Dia berharap bisa merasakan momen seperti teman-temannya, diantar ke sekolah oleh ayahnya. Tetapi, kesibukan ayahnya membuat impian itu sulit terwujud.

Suatu pagi, ketika Salsa duduk di meja sarapan, dia mendekati ayahnya dengan mata penuh harap. “Ayah, bisakah ayah mengantarku ke sekolah hari ini?” pinta Salsa dengan suara lembut.

Pak Hamid terdiam sejenak, sebelum akhirnya menjawab dengan senyum penuh yang tulus, “Maafkan ayah, sayang. Ayah bekerja di kota lain hingga ayah tak sempat mengantarkan mu kesekolah, namun pagi ini ayah akan antarkanmu sayang, Ayah tidak jadi pergi kerja hari ini. ayah akan selalu ada di sini untukmu sayang.”

Salsa tersenyum bahagia, keinginannya menjadi kenyataan.

Maafkan Salsa Ayah. Salsa sudah membuat Ayah bolos kerja. Ayah inspirasi bagi kami. Ayah hebat. Ayah Tauladan kami.

Bagi Ayah keluarga sangat penting dari segala galanya sayang.

Dalam hatinya, dia tetap berharap bisa berbagi momen-momen kecil dengan ayahnya, seperti anak-anak lain.

Meskipun hari ini saja dan Pak Hamid harus pergi ke kota lain untuk menunaikan tugasnya. dia berjanji akan mencoba lebih banyak waktu untuk Salsa.

Dia berusaha untuk menemani Salsa di setiap kesempatan yang ada, baik itu saat bermain di rumah atau makan bersama, ada hal lebih penting bisa bisa berkata ” Salsa tidur ini sudah jam sebelas malam, besok bangun cepat Shalat subuh, sarapan dan siap siap ke sekolah, pada menjelang tidur di malam hari.

Meskipun terkadang Salsa merindukan momen di mana ayahnya bisa mengantarnya ke sekolah, dia juga menyadari betapa beruntungnya memiliki seorang ayah yang peduli dan selalu berusaha untuk hadir dalam hidupnya.

Ayah juga ingin nyuapin makan pagi, dan malam.

Dan dari setiap momen yang mereka bagikan bersama, ikatan antara Salsa dan ayahnya semakin kuat, meskipun terpisah oleh jarak.

Penulis, Abdul Hamid, Ayah Salsa
Kp. Blang, Kamis, 15 Februari 2024