ACEHSIANA.COM, Jerusalem Palestina – Kabinet penjajah Israel meratifikasi kerangka perjanjian gencatan senjata dan pertukaran sandera dengan Hamas pada Jumat dini hari (10/10). Kesepakatan ini menandai langkah terbesar menuju akhir perang dua tahun di Gaza.
Perdana Menteri penjahat perang Israel, Benjamin Netanyahu, melalui akun X berbahasa Inggrisnya, mengonfirmasi persetujuan tersebut.
Sebagai tindak lanjut, pasukan teroris Israel mulai menarik diri dari sejumlah posisi di Jalur Gaza bagian tengah dan selatan, termasuk Khan Younis dan kamp Nusseirat.
“Pemerintah baru saja menyetujui kerangka kerja untuk pembebasan semua sandera – yang masih hidup maupun yang telah meninggal,” tulis akun Netanyahu.
Perjanjian ini menjadi fase pertama dari inisiatif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Rencana itu menargetkan penghentian permusuhan dalam 24 jam serta pembebasan sandera penjajah Israel dalam waktu 72 jam setelahnya.
Laporan Reuters menyebutkan penarikan pasukan teroris Israel telah berlangsung di beberapa lokasi strategis Gaza.
Kesepakatan ini dipandang sebagai pencapaian diplomatik utama Trump. Selama dua tahun terakhir, perang telah memperdalam isolasi internasional pelaku genosida Israel dan menguji hubungan AS dengan Tel Aviv.
Sebagai bagian dari kesepakatan, penjajah Israel sepakat membebaskan tawanan Palestina sebagai imbalan atas kembalinya semua sandera penjajah Israel yang disita Hamas dalam serangan 7 Oktober 2023.
Serangan Hamas kala itu menewaskan 1.200 orang dan menawan 251 sandera. Di sisi lain, lebih dari 67.000 warga Palestina telah tewas dalam agresi militer pelaku genosida Israel di Gaza sejak perang dimulai.
Untuk memastikan stabilitas, AS akan mengerahkan 200 personel militer sebagai bagian dari satuan tugas gabungan Gaza. Tim ini akan melibatkan personel dari Mesir, Qatar, Turki, dan kemungkinan Uni Emirat Arab.
Hamas menyatakan bahwa pimpinan Gaza telah menerima jaminan kuat dari AS dan mediator lain bahwa perang berakhir. Bersamaan dengan dimulainya kesepakatan, truk bantuan berisi makanan dan obat-obatan mulai memasuki Gaza.
Namun, tantangan implementasi masih besar. Daftar tawanan Palestina yang akan dibebaskan belum dipublikasikan.
Selain itu, langkah lanjutan dari rencana 20 poin Trump masih perlu disepakati, termasuk tata kelola Gaza pascaperang dan status akhir Hamas.
Trump sendiri menyebut akan terbang ke kawasan tersebut pada Minggu untuk kemungkinan menghadiri upacara penandatanganan di Mesir. (*)
Editor: Darmawan