Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Workshop Deep Learning di SMAN 1 Peukan Bada Hadirkan Praktik Kreatif dan Desiminasi Guru

Workshop Deep Learning di SMAN 1 Peukan Bada Hadirkan Praktik Kreatif dan Desiminasi Guru

ACEHSIANA.COM, Jantho – SMA Negeri 1 Peukan Bada Aceh Besar melanjutkan pelaksanaan Workshop Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) pada hari kedua, Kamis (9/10).

Kegiatan yang dimulai sejak pagi hingga siang itu menghadirkan narasumber dari unsur Pengawas Sekolah, Jhon Abdi, S.Pd., M.Pd., dan diikuti dengan penuh semangat oleh seluruh dewan guru.

Dalam paparannya, Jhon Abdi menekankan pentingnya peran guru profesional yang tampil maksimal memahami kebutuhan peserta didik serta mampu menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan bermakna.

Menurutnya, guru yang dirindukan siswa adalah sosok yang ramah, sabar, berempati, menguasai materi, serta kreatif dan interaktif dalam mengajar.

“Hal pertama yang harus dilakukan guru adalah membuat siswa senang dengan gurunya. Jika siswa sudah suka, maka belajar akan terasa lebih mudah dan menyenangkan,” ujar Jhon berbagi pengalamannya sebagai guru Matematika di SMAN 1 Lhokseumawe.

Ia menambahkan, guru yang ideal adalah mereka yang memberi kepercayaan penuh pada potensi siswa, memahami kebutuhan personal, dan menciptakan rasa aman di kelas.

“Dengan begitu, siswa akan merasa dihargai, termotivasi, dan terinspirasi,” paparnya.

Suasana workshop semakin hidup dengan sesi tanya jawab antara peserta dan narasumber, terutama terkait penerapan deep learning serta pentingnya kegiatan kokurikuler yang dapat menunjang pembelajaran berkualitas.

Usai pemaparan Jhon Abdi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi desiminasi guru yang sebelumnya telah mengikuti pelatihan di luar sekolah.

Maulina, S.Pd., guru Bahasa Inggris, berbagi pengalaman tentang aplikasi Class Point, sebuah plug-in Microsoft PowerPoint yang mengubah presentasi statis menjadi interaktif melalui fitur kuis, gamifikasi, anotasi, hingga interaksi langsung dengan siswa.

“Class Point membantu guru menghadirkan pembelajaran yang dinamis, sekaligus memberi umpan balik instan kepada siswa,” jelas Maulina.

Sementara itu, Ilham, S.Pd., guru TIK, memaparkan materi tentang koding dan kecerdasan artifisial (AI). Ia menjelaskan bahwa program ini merupakan kebijakan Kemendikdasmen untuk mengintegrasikan pengetahuan pemrograman dan aplikasi kecerdasan buatan ke dalam pendidikan.

Tujuannya, membekali siswa menghadapi era digital, mengembangkan keterampilan komputasional, sekaligus mendorong mereka menjadi pencipta solusi teknologi.

Workshop hari kedua ini menegaskan semangat kolaborasi guru SMAN 1 Peukan Bada untuk berbagi ilmu, memperkaya praktik pembelajaran, dan mempersiapkan siswa menghadapi tantangan masa depan melalui pendekatan pembelajaran yang inovatif. (*)

Editor: Darmawan