ACEHSIANA.COM, Jeuram – Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, memastikan bahwa sebanyak 80 persen dana tanggung jawab sosial dan lingkungan perusahaan (TJSLP) atau corporate social responsibility (CSR) akan difokuskan untuk mendukung pembangunan Masjid Giok — salah satu ikon religius dan wisata baru di daerah tersebut.
“CSR Kabupaten Nagan Raya tahun 2025–2029 itu 80 persen kita kembangkan untuk pembangunan Masjid Giok. Mengapa harus diselesaikan, karena ini baru bagian dalamnya saja yang selesai,” ujar Bupati Nagan Raya, Teuku Raja Keumangan, di Suka Makmue, Rabu (8/10).
Masjid Giok yang tengah dibangun dengan lapisan batu alam jenis giok khas Aceh itu diharapkan dapat menjadi pusat ibadah sekaligus simbol kemegahan dan keislaman masyarakat Nagan Raya.
Pemerintah daerah menargetkan dalam empat tahun ke depan pembangunan masjid tersebut rampung sepenuhnya, baik bagian dalam maupun eksteriornya.
Sejak tahun 2021 hingga 2024, total komitmen dana CSR/TJSLP dari 24 perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Nagan Raya telah mencapai lebih dari Rp56 miliar, dengan realisasi sebesar Rp53 miliar.
Sementara pada tahun 2024 saja, komitmen CSR tercatat sebesar Rp18,9 miliar dan telah terealisasi Rp17,9 miliar.
Menurut Bupati Teuku Raja Keumangan, keberlanjutan proyek Masjid Giok menjadi prioritas karena masjid ini bukan hanya sarana ibadah, tetapi juga potensi wisata religi yang dapat meningkatkan ekonomi masyarakat sekitar.
“Masjid Giok ini harus menjadi kebanggaan kita semua. Oleh karena itu, pemerintah bersama perusahaan berkomitmen untuk menuntaskan pembangunannya,” ujarnya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sisa 20 persen dari total dana CSR akan diarahkan untuk program lain sesuai hasil kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Nagan Raya dan pihak perusahaan.
Dana tersebut akan difokuskan pada program-program sosial dan pemberdayaan masyarakat yang selaras dengan kebutuhan daerah.
Dengan kebijakan ini, Pemerintah Kabupaten Nagan Raya berharap kolaborasi antara pemerintah dan dunia usaha melalui dana CSR dapat mempercepat pembangunan infrastruktur keagamaan sekaligus memperkuat nilai-nilai spiritual di tengah masyarakat. (*)
Editor: Darmawan