Tulisan ini hanya ilustrasi penulis hana buet
Pidie adalah sebuah kabupaten di sebelah Timur ibukota Nangroe Aceh Darussalam di lembah Seulawah. Seulawah nama gunung yang memisahkan antara Aceh Besar dengan Pidie. Dua gunung yang berdempetan ini diberi nama gunung Seulawah agam dan gunung Seulawah Dara.
Nama gunung ini juga yang menjadi cikal bakal nama pesawat terbang pertama di Indonesia. Pesawat itu sekarang menjadi monumen di sudut lanpangan Blang Padang Aceh. Pesawat seulawah lebih pantas ronsokan pesawat sudah terpajang di lapangan milik masyarakat itu sebagai penghargaan pemerintah terhadap pengorbanan masyarakat atas kemerdekaan Indonesia. Masyarakat Aceh rela menyumbang apa saja yang ada untuk menghapus air mata Soekarno dihadapan Abu Daud Beureueh.
Pidie yang berbatasan langsung dengan Aceh Besar, Pidie jaya, Nagan Raya, Aceh Tengah dan selat Malaka.
Masyarakat Pidie memiliki paras rupa yang berbeda satu dengan yang lainnya, misal kulit putih mata sipit hidung pesek, kulit putih tinggi besar hidung mancung, kulit hitam tinggi hidung mancung, tinggi besar rambut perang, kulit sawo matang bewokan dan banyak lagi kemiripan wajah dengan bangsa dunia lainnya.
Masyarakat ini hidup di tiga zona, pengunungan, kampung dan pesisir, memiliki karakter dan budaya yang sama.
Masyarakat Pidie sering disebut Masyarakat perantau. Pasalnya hampir semua daerah di Aceh, Sumatra, Jawa, NTT ( Mie aceh) bahkan Papua ada orang Pidie. Bukan hanya di berbagai wilayah Indonesia, di banyak negara seperti Australia, eropa, Arab, Inggris hampir semua negara ASEAN juga ada orang Pidie.
Orang Pidie perantau mudah dijumpai di pasar pasar baik pasar tradisional maupun pasar modern. Orang Pidie perantau biasanya berprofesi pedagang.
Di beberapa kota di Aceh hampir 75% orang Pidie, terutama pedagang. Hal ini berbanding lurus dengan kota dan pasar di Pidie, semua tempat dan pasar di Pidie pedagangnya orang Pidie. Hanya kota Sigli ibukota Pidie yang ada beberapa keluarga Tionghoa.
Kota beureunuen sebagai pusat dagang Pidie, pusat krupuk mulieng ini semua pedagang adalah orang Pidie.
Orang Pidie perantau banyak berjualan Mie Aceh. Bila anda melihat warung Mie Aceh, anda boleh tanya ” Apakah saudara orang Pidie ” Jawaban 98 % ya saya orang Pidie.
Di NTT ada Mie Aceh pemiliknya orang beureunuen Pidie, begitu juga di Bali, NTB dan di beberapa kota besar seperti jakarta, bandung, surabaya, medan.
Di Sydney ada warung Nasi pemiliknya orang Garot Pidie, pusat perbelanjaan lankawi, Mesjid india, KL, bahkan ada kampung Aceh Malaysia kebanyakan orang Pidie.
Inilah yang menjadi julukan cina hitam untuk orang Pidie, karena jiwa perantau dan berdagang maka cina itam.
Sabang, minggu, 20/9/2020
Pojok Meuraxa caffe
Abdul Hamid