Leading News For Education For AGENTOTOPLAY Aceh
IndeksRedaksi

Kacabdin Bireuen Kumpulkan MGMP SMA di SMKN 1 Bireuen, Fokus Tingkatkan Mutu Pendidikan

Acehsiana.com – Bireuen — Kepala Cabang Dinas (Kacabdin) Pendidikan best replica watches uk Wilayah Bireuen, Abdul Hamid, S.Pd., M.Pd., mengumpulkan seluruh kelompok Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) SMA se-Kabupaten Bireuen dalam kegiatan bertema “Kolaborasi Guru untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran dan Nilai ANBK”. Pertemuan tersebut berlangsung di Aula SMKN 1 Bireuen dan dihadiri replica watches oleh para guru dari berbagai sekolah menengah atas di wilayah tersebut.

Dalam arahannya, Abdul Hamid menekankan pentingnya peran kolaborasi guru melalui MGMP sebagai upaya menjawab tantangan mutu pendidikan di Bireuen. Ia mengungkapkan bahwa rendahnya keterlibatan guru dalam penguatan literasi dan aaa replica watches uk numerasi menjadi permasalahan yang harus diselesaikan bersama. Selain itu, pembelajaran yang masih berorientasi pada hafalan dan kurang kontekstual serta minimnya pemanfaatan data hasil asesmen dalam pengambilan keputusan pembelajaran turut menjadi sorotan.

“Kita perlu mengubah pola pikir dalam mengajar. Pembelajaran tidak boleh lagi sekadar hafalan, tetapi harus berbasis konteks dan nyata. Data hasil asesmen juga harus kita manfaatkan sebagai bahan refleksi dan perbaikan pembelajaran,” tegas Abdul Hamid.

Dalam sesi berikutnya, para guru diajak menganalisis hasil Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) tahun sebelumnya. Data capaian ANBK sekolah dibandingkan dengan rata-rata provinsi dan nasional untuk melihat posisi pendidikan di Bireuen. Hasil analisis juga mengidentifikasi beberapa kompetensi yang masih lemah, khususnya di indikator literasi dan numerasi.

“Kita perlu refleksi bersama, apa yang bisa kita pelajari dari data ini? Di sini, kolaborasi MGMP menjadi kunci untuk memperbaiki hasil ANBK di masa mendatang,” lanjutnya.

Abdul Hamid juga mendorong MGMP untuk menguatkan kompetensi siswa melalui integrasi literasi dan numerasi dalam setiap mata pelajaran. Para guru diajak berbagi praktik baik dari sekolah lain serta berdiskusi mengenai pembuatan soal berbasis Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) secara kontekstual dan lintas mapel.

Pertemuan tersebut menghasilkan beberapa rencana tindak lanjut (RTL) kolaboratif. Para guru sepakat untuk membuat aksi nyata dengan menargetkan minimal satu soal AKM per minggu di masing-masing mata pelajaran. Selain itu, MGMP akan menyusun bank soal berbasis AKM sebagai bentuk nyata hasil kolaborasi.

Tidak hanya itu, jadwal pertemuan rutin MGMP akan diintensifkan untuk evaluasi dan refleksi perkembangan. Abdul Hamid berharap, melalui sinergi yang kuat, nilai ANBK dapat meningkat dan mencerminkan perbaikan kualitas pendidikan di Bireuen.

“Kita juga harus menanamkan nilai kasih sayang dalam mengajar. Jika anak-anak mencintai gurunya, maka proses belajar akan lebih bermakna,” tutup Abdul Hamid dengan penuh optimisme.

Kegiatan tersebut diakhiri dengan komitmen bersama untuk menjadikan MGMP lebih aktif dan relevan dalam mendukung mutu pendidikan di sekolah-sekolah Bireuen.