Leading News For Education For Aceh
IndeksRedaksi

120 Kepala Sekolah Belajar Kepemimpinan di Malaysia

Peserta mendengarkan penjelasan dalam rangkaian magang di Malaysia (doc. Zubir)

ACEHSIANA.COM, Kuala Lumpur – Dalam rangka meningkatkan kapasitas diri kepala sekolah, Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Aceh mengirim 120 Kepala Sekolah untuk magang di Malaysia. Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama dengan Fakultas Pendidikan, Universitas Malaya. Kegiatan magang terbagi dalam 2 grup, setiap grup berlangsung selama 2 minggu, terhitung dari 24 November 2019, sampai dengan 22 Desember 2019.

Dalam press release kepada acehsiana.com, Kepala SMAS Sukma Bangsa Lhokseumawe, Zubir SSi, menjelaskan bahwa kegiatan berupa pemaparan teori, simulasi, diskusi kelompok, dan kunjugan ke sekolah-sekolah. Pada saat kunjungan ke sekolah, tulis Zubir, peserta dihadapkan pada permasalahan-permalahan yang muncul di sekolah, dan diminta mencari solusi dari pengalaman kepala sekolah yang dikunjungi. Seeluruh peserta sangat antusias mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.

Pada hari Jumat, 29 November 2019, rilis Zubir, peserta mengunjungi 2 sekolah, yaitu, SMK Damansara Jaya, dan SMK Seksyen 10 Damansara.  SMK adalah Sekolah Menengah Kebangsaan, atau dalam kondisi di Indonesia disebut Sekolah Negeri. Kedua sekolah tersebut memiliki keunggulan masing-masing. SMK Damansara Jaya misalnya, urai Zubir, mendapat predikat Sekolah kecemerlangan, atau kita sebut dengan Sekolah Unggul/Berprestasi.

Kepala SMK Damansara Jaya, Puan Theo Roon HWA, ungkap Zubir, berbagi banyak hal bagaimana beliau mengelola sekolah.

“Kunci Sukses kepala sekolah adalah menjadikan data sebagai basis evaluasi,” kata Puan dengan semangat.

Puan, menurut Zubir, merincikan bagaimana pentingnya team teaching dalam mengembangkan mutu pendidikan. Setiap guru junior, akan didampingi oleh guru senior dalam proses mengajar di kelas.  Begitu juga pengembangan kapasitas guru, diinisiasi oleh kepala sekolah.

Sementara itu di SMK Seksyen 10 Damansara, menurut Zubir, kegiatan sekolah selama setahun telah dirincikan per hari yang ditempel di mading sekolah. Selain itu, lanjut Zubir, kegiatan pengembangan mutu sekolah bekerja sama dengan universitas terdekat. Sedangkan kegiatan kesiswaan, banyak yang dilakukan kolaborasi dengan luar negeri, seperti Jepang, dan Amerika Serikat.

Saat ini, tutup Zubir,  baru 2 sekolah yang dikunjungi dan akan ada 2 sekolah lagi. Diharapkan, kunjungan ke 4 sekolah dapat membuka wawasan kepala sekolah untuk kemudian bisa mengadopsi hal-hal positif dari setiap sekolah.  

Abdul Aziz Hamzah, SH, M.Hum, Staff Ahli Dinas Pendidikan Aceh, yang juga ikut mendampingi rombongan, berharap sepulang dari malaysia, para kepala sekolah dapat merencanakan strategi pengembangan mutu Pendidikan Aceh.

“Saya berharap, kegiatan magang ini akan berdampak positif bagi kemajuan pendidikan Aceh,”” ucap Aziz dalam sambutan di Universitas Malaya. (*)

Editor: Darmawan